Mohon tunggu...
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknik 22

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasib Pembangunan Tol Bocimi Setelah Bertahun-Tahun Tertunda

16 Maret 2023   07:47 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:53 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembangunan infrastruktur telah diatur dalam perencanaan keuangan suatu negara. Salah satu macam infrastruktur yang tengah banyak dibangun adalah jalan tol. Jalan tol sendiri dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan wilayah tersebut dan membantu meningkatkan perekonomian. Tujuan lainnya agar memudahkan mobilitas dan aksesbilitas. Pembangunan jalan tol diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan mempersingkat waktu perjalanan. Terdapat salah satu jalan tol yang hingga kini masih dalam tahap penyelesaian, yaitu tol Bocimi (Bogor, Ciawi, Sukabumi).

Tol Bocimi ini melintasi dua Kabupaten di Pulau jawa, yaitu Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang memiliki Panjang 54 km dan pembangunannya dibagi atas 4 sesi, proyek tol ini termasuk salah satu rangkaian dari Proyek Stratregis Nasional (PSN). Adapun tujuan diadakannya proyek pembangunan tol Bocimi adalah sebagai kelanjutan tol Jagorawi dan menghubungkan tol Jakarta -- Bogor- Pelabuhan Ratu dengan jalan tol Ciawi -- Sukabumi. Pembangunan tol ini juga dapat mempermudah akses jalan sehingga menjadi gerbang perkembangan ekonomi baru terutama bagi wisata -- wisata yang terdapat di Jawa Bagian Selatan karena bertambahnya minat wisatawan. Pembangunan tol ini dinilai sangat penting mengingat waktu tempuh dan tingkat kemacetan yang sering terjadi di daerah Ciawi -- Sukabumi.

Pembangunan tol Bocimi ini sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1997. Namun, terdapat beberapa kendala dalam proses pembangunannya, seperti kesulitan dalam pembebasan lahan dan kepemilikan saham PT Trans Jabar Tol selaku pengelola jalan tol yang sempat berpindah -- pindah sehingga pembangunan tol saat itu terhenti. Proyek tersebut baru dapat dilanjutkan di tahun 2015 setelah Presiden Joko Wiodo memerintahkan PT Waskita karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, Waskita Toll Road mengambil alih proyek ini dan memberikan perkembangan yang baik. Tentu saja proyek ini mendapat dukungan dan respon yang baik dari Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan dan beliau berharap pembangunannya akan berjalan sampai selesai.

Perusahaan yang memiliki hak pengusahaan jalan tol Bocimi ini adalah PT Trans Jabar Tol (TJT). Saat ini saham TJT dimiliki oleh sebesar 99,99% dan sisanya 0,01% saham dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu Koperasi Waskita.   dengan jumlah investasi sebesar Rp 7,77 triliun.

Setelah mangkrak 21 tahun lamanya, proyek tol Bocimi seksi I direncanakan Kembali pada tahun 2015 setelah pergantian investor yang pada akhirnya diambil alih oleh PT Waskita Toll Road (WTR) dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,06 triliun yang kemudian mulai digarap pada tahun 2016. Pada seksi I ini jalan tol menghubungkan Ciawi sampai ke Cigombong yang berjarak 15,35 km. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dengan adanya tol Bocimi ini dapat memangkas waktu tempuh, yang biasanya jalan tersebut adalah sumber kemacetan memiliki jarak tempuh 1,5 jam setelah adanya jalan tol kini hanya 15 menit. Tol Bocimi seksi I beroperasi sejak tahun 2018 setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pada Bulan Februari lalu perkembangan tol Bocimi seksi II masih dalam pengerjaan dan dikebut karena menurut Direktur Utama trans Jabar Tol (TJT), Indhit Pertomo, menyebutkan bahwa target penuntasan pembangunan tol Bocimi pada Bulan Maret atau pertengahan April sebelum lebaran. selesai proyek tol tersebut pada Bulan April 2023. Seksi II tol Bocimi ini lanjutan dari seksi I yaitu Cigombong ke Cibadak yang memiliki panjang jalan 11,9 km. Saat ini masih dalam tahap penyempurnaan terdapat beberapa titik yang belum selesai.  Beliau juga mengatakan mengenai mundurnya pembukaan tol Bocimi seksi II ini dikarenakan pengaruh cuaca yang terjadi di wilayah sekitar Sukabumi. Terdapat pendapat lain mengenai beroperasinya tol Bocimi seksi II, menurut SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Ermy Puspa Yunita, menyampaikan bahwa tol Bocimi seksi II sedang dalam tahap penyelesaian dan dapat beroperasi secara komersial ditargetkan dapat mulai dikenakan tarif pada Mei 2023.

Ermy tidak menyebutkan jumlah dana dalam proyek tol Bocimi seksi II dan dia juga enggan membeberkan mengenai opsi pendanaan proyek tersebut. Dia menyebutukan PT Trans Jabar Tol (TJT) telah memperoleh alokasi penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 527 miliar pada 2021 yang dialokasikan untuk pembangunan jalan tol Bocimi seksi II Cigombung -- Cibadak. TJT yang merupakan anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah meningkatkan modal sebesar Rp 6,82 miliar, atau sejumlah 13.646 saham yang ditempatkan dan disetor pada Mei 2022. Seluruh saham tersebuk kemudian diambil WTR.

Seksi III tol Bocimi yang menghubungkan Cibadak sampai Sukabumi Barat sepanjang 13,7 km, mulai digarap tahun 2023, dan diharapkan rampung pada tahun 2025. Pada tahun 2022 Kepala Seksi Penataan Hak Pertahanan dan Pendaftaran tanah BPN Kabupaten Sukabumi, Jumalianto memaparkan mengenai progress tol Bocimi sudah sampai pada tahap pembebasan lahan seksi III dan beliau juga mengatakan bahwa uang ganti rugi sebesar Rp 731 miliar sudah ditunaikan seluruhnya kepada masyarakat. Pintu keluar seksi III ini berada di ujung Jalan Jalur Lingkar Selatan Cibolang sudah dilakukan pembongkaran jalan. Suplai beton untuk konstruksi tol berasal dari PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Menurut Kepala Seksi Tanah dan Pengembangan pada Kantor Agraria Tata Ruang -- Badan Pertahanan Nasional (TR/BPN) Kantah kabupaten Sukabumi, Sugama Putra kepada radar Sukabumi menyampaikan mengenai progres pembebasan lahan tol Bocimi seksi III yang dilakukan oleh Pelaksana Pengadaan Tanah (P2T) yang terdiri dari tanah masyarakat perorangan dan badan hukum swasta sudah mencapai 80,69 persen. Sebagian sisa lahan yang belum dibebaskan Sebagian berkasnya sudah diajukan kepada Manajemen Aset Negara (LMAN).

BPN Kabupaten Sukabumi yakin pembebasan lahan dapat segera rampung sebelum desember 2023. Beliau juga menuturkan dalam melakukan pembebasan lahan perlu untuk memfasilitasi masyarakat agar persoalan dalam pembebasan lahan dapat dilakukan dengan baik, seperti persoalan sengketa kepemilikan. Dana sementara untuk seksi III ini sudah menghabiskan uang negara sebesar Rp 780.215.288.000. jika ditotalkan dengan seksi II telah mengahabiskan anggaran Rp 1,6 triliun.

Jika pembebasan lahan telah selesai maka akan dilanjutkan dengan proses konstruksi jalan tol. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah pembebasan lahan tol Bocimi seksi IV. Seksi IV kelanjutan dari pintu keluar sebelumnya Sukabumi Barat sampai Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km. Nilai uang ganti rugi yang dikucurkan yakni sebesar Rp 41,6 miliar yang dilakukan pada Desember 2022. Uang ganti rugi tersebut untuk pembebasan 30 bidang tanah dengan luas sekitar 2,2 hektare yang berada di Kelurahan Babakan, Kecamatam Cibeureum. Pada pembebasan lahan tol Bocimi, BPN tidak menemukan adanya permasalahan yang rumit sehingga diharapkan dalam pengerjaannya akan berjalan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun