Mohon tunggu...
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ
Irma Ayu Nara Sulih_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa teknik 22

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jembatan Penyambung Rezeki

15 September 2022   00:38 Diperbarui: 15 September 2022   00:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alam adalah tempat pelarian terbaik untuk melepas penat setelah hari yang sangat panjang di rumah, sekolah, maupun kantor. Orang-orang menyebutnya healing. Pergi ke alam baik ke hutan, padang rumput, gunung, bahkan laut adalah tempat paling ingin dikunjungi ketika merasa lelah. Indonesia masih memiliki banyak kawasan perhutanan, masih sering dijumpai daerah-daerah hijau nan asri. Hanya saja, mungkin terdapat di desa bahkan di pelosok-pelosok yang belum banyak terjamah masyarakat. Banyak kawasan alam yang disulap menjadi destinasi wisata untuk memakmurkan tempat memanfaatkan kecantikan alam yang alami, membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat setempat yang masih sulit untuk memiliki pekerjaan. Sukabumi merupakan salah satu dari banyaknya kota di Indonesia yang masih memiliki banyak kawasan hijau. Di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisaat Desa Kadudampit terdapat destinasi wisata yang menyuguhkan jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara (data lama) yang diberi nama 'SITU GUNUNG SUSPENSION BRIDGE'.

Situ Gunung Suspension Bridge diresmikan Menteri Koordinator (MENKO) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Maret 2019. Jembatan ini memiliki lebar 18 meter dan panjang 243 meter. Tinggi jembatan ini adalah 161 meter diatas kawasan hutan konservasi Situ Gunung yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Hingga saat ini jembatan gantung Situ Gunung tidak pernah sepi pengunjung, apalagi pada saat awal dibuka. Bermacam-macam pengunjung baik pribumi maupun dari luar kota bahkan luar pulau, bahkan artis dan tokoh-tokoh masyarakat pun tak ketinggalan mengunjungi jembatan gantung tersebut.

Sebelum adanya Situ Gunung Suspension Bridge, Situ Gunung, tempat tersebut adalah tempat wisata yang hanya terdiri atas tempat kemping, danau, air terjun, dan kawasan hutan yang masih asri dan sangat luas. Situ Gunung Suspension Bridge ini melintasi bukit satu ke bukit lainnya melewati hutan luas dibawahnya. Tujuan dari jembatan ini tidak lain adalah curugnya yang bernama Curug Sawer. Curug Sawer  berasal dari aliran sungai Cigunung, ini memiliki kecepatan air yang besar jadi tidak diizinkan untuk berenang di dekat tempat terjunnya air karena akan berbahaya. Lalu ada danau situ gunung yang dahulu menjadi ikon situ gunung, danau yang sangat luas ini kini mulai kurang menarik dibandingkan dengan jembatan gantung. Dilakukan pembangunan jembatan gantung situ gunung pada pertengahan tahun 2017. Yang memakan waktu selama 4 bulan oleh warga setempat dan dibantu oleh warga Bandung.

Situ Gunung Suspension Bridge ini buka setiap hari mulai pukul 06.00-16.00 WIB. Harga tiket masuk juga bervariatif dan dibagi menjadi 3 kelas, yaitu reguler, VIP, dan VVIP. Untuk tiket reguler diberi harga Rp. 50.000, VIP sebesar Rp. 100.000, dan VVIP sebesar Rp. 150.000. Untuk VIP dan VVIP akan mendapatkan fasilitas yang sama hanya saja VVIP diberikan tambahan berupa makanan berat, dan disediakan kendaraan untuk mencapai destinasi tujuannya. Untuk tiket reguler akan menempuh perjalanan dengan jalan kaki. Untuk keselamatan jembatan gantung panjang ini hanya boleh dilewati 40 pengunjung sekali penyebrangan dan dilengkapi juga dengan tali pengaman yang sudah dipasangkan di tubuh kita, tetapi walaupun begitu kita juga mesti selalu hati-hati apalagi situ gunung ini masih kawasan hutan dan mungkin masih terdapat hewan-hewan buas.

Lalu, apa sih tujuan utama dibangunnya Situ Gunung Suspension Bridge? Selain tujuannya untuk membangun kawasan wisata, Situ Gunung Suspension Bridge juga bertujuan untuk memakmurkan perekonomian warga sekitar. Setelah diresmikannya Situ Gunung Suspension Bridge, pihak pengelola juga membuka lahan untuk para penjual asongan atau PKL yang ingin berjualan di sekitar sana. Pihak pengelola menyediakan fasilitas bagi warga sekitar yang ingin berjualan, tanpa dikenakan biaya sewa lahan jualan. Warga banyak merasa terbantu dengan adanya hal tersebut. Walaupun keuntungan setiap pedagang tidak besar karena adanya persaingan penjualan, tetapi hal itu tidak terlalu dihiraukan oleh para pedagang.

Tidak hanya pedagang asongan atau pedagang di dalam lokasi wisata jembatan gantung saja yang mengalami peningkatan perekonomian, tetapi juga seperti toko oleh-oleh juga mengalami keuntungan. Kota dan Kabupaten Sukabumi mengalami lonjakan jumlah wisatawan. Hal ini menunjukkan eksistensi Kabupaten Sukabumi yang tidak kalah dengan kawasan pariwisata lainnya.

Jika wisatawan berasal dari daerah yang jauh, maka mereka tidak butuh tempat untuk menginap disana. Maka dari itu jembatan tidak hanya memandu ke curug atau air terjun, akan tetapi jembatan juga memandu ke kawasan kemping mewah berstandar hotel berbintang alias glamping. Adapun masyarakat yang menyajikan hidangan lokal. Disana bisa juga menikmati  pisang dan singkong rebus yang dipanen dari tanah setempat, serta ada juga kopi robusta yang diambil dari dari perkebunan kopi di daerah setempat.

Untuk masalah kebersihan, jembatan gantung ini juga terjaga, dari tersedianya fasilitas kebersihan seperti tempat sampah dan petugas, kebersihan para penjual yang tidak mengganggu juga diberi booth-booth khusus dengan bermacam-macam, selain makanan juga tersedia booth kerajinan tangan setempat. Jika merasa kelelahan di jalan dan tidak mampu untuk berjalan kaki, maka naik ojek bisa menjadi opsi, dan ojek tersebut juga aman, karena ojek tersebut merupakan ojek yang sudah biasa memangkal disana. Kemudian yang diuntungkan berikutnya adalah angkutan umum atau biasa disebut angkot. Nah jika anda dari daerah perkotaan dan ramai-ramai ingin ke Situ Gunung Suspension Bridge tapi permasalahannya tidak ada transportasi, jangan khawatir karena kita juga bisa menyewa angkot dan bisa tawar harga, dengan begini supir angkot juga ikut diuntungkan oleh pembangunan wisata jembatan gantung Situ Gunung.

Selain Situ Gunung Suspension, masih ada beberapa rencana pembangunan destinasi wisata lainnya yang akan dibangun di daerah sekitar sana, namu rencananya masih tertunda karena terkendala kondisi hingga kini. Harapannya pada tahun ini semua yang telah direncanakan oleh pengelola yang merupakan anak bangsa yang ingin   memakmurkan daerah dan warga setempat. Pembangunan berkelanjutan ini merupakan tanggung jawab kita sebagai penerus bangsa, bertanggung jawab menjaga, melestarikan, dan mengembangkan. Mari kita sama-sama memulai dari hal yang kecil, sesederhana membuang sampah pada tempatnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun