Mohon tunggu...
irma astriyani
irma astriyani Mohon Tunggu... -

Saya seorang Ibu Rumah Tangga, senang mengurus keluarga, suka jalan-jalan, makan enak dan menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lebaran, Gak Pulang Kampung, Berasa Jadi Pemilik Kosan

22 Agustus 2010   03:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:49 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman kuliah, 13 tahun yang lalu, aku terdampar di kosan yang bernama Wisma Satika, Sendowo. Blok B, nomernya rahasia deh....pokoknya disebelah warung makan Bu Doning gitu lah *hihi malah dikasih tau detail. Isi kosan 90 % mahasiswi kedokteran (umum dan gigi). Seingatku cuman ada 2 mahasiswi jurusan Teknik yang bertahan ngekos samapai lulus kuliah di Wisma Satika. Oh...banyaknya kenangan manis yang terukir semasa ngekos *syaelaaaaaaah... Aku pernah gak pulang kampung lebaran 2 kali. Kenapa ya? Padahal bapakku sanggup membelikan tiket pp dari Jogja-Balikpapan-Bontang. Ah, aku lupa kenapa sebabnya. Kalau mau dikira-kira mungkin karena libur lebaran yang dikit atau dekat dengan waktu ujian. Jadi aku milih gak pulang kampung. Ini dia resiko jadi anak rantau. Aku tinggal di pulau Kalimantan. Untung saja teman selantaiku (lantai 2) ada 2 orang yang juga gak mudik. Namaya Metta, temanku sesama anak Kaltim, anak KU, dia asalnya dari Berau dan yang dari Aceh (Pidie) namanya Nana, anak KU juga. Mereka berdualah jadi teman dalam kesepianku *aaaarrrrhhhh apasih...Ah ya, aku kuliah di jurusan Teknik Arsitektur. Agak nyasar sih ngekos di Wisma Sartika. Umumnya anak Teknik banyak yang ngekos di Pogung. Tapi sudah kubulatkan tekad tetap bertahan di Wisma Sartika. Gakpapa gak lulus masuk kedokteran, ngekos bareng calon dokter juga investasi kok hihi kan bisa tuh konsul gratis. Yang kamarnya diluar juga ada tuh yang gak mudik. Anak kedokteran juga. Tapi gak ngaruh karena hidupnya lebih banyak di RS Sardjito (lagi koas). Sapa ya...lupa deh? Jangan-janan Mbak Riska yang dulu pacaran sama Mas Bayu itu lho. Ih...betul kah namanya? aku kok lupa hihi. Sik sik sik, yang kuingat lagi di kamar luar ada juga yang pernah gak pulang kampung. Hah... ya, namanya Ika, Septi, dua-duanya anak KU juga. Teman-teman kosku yang rumahnya hanya diseputar wilayah Jawa mulai pada mudik. Mereka sih enak, untuk pulkam bisa ditempuh lewat jalur darat atau kereta api. Biaya juga lebih murah dibanding aku yang pulang ke Kaltim atau Nana Yang pulang ke Aceh. Sudahlah...saatnya belajar menjadi Ibu Kos a.k.a penjaga kos. Satu persatu mulai pamit, kami saling minta maaf. Dalam hati aku teriak 'jangan lupa oleh-oleh ya......'. Pasukan mudikers sudah habis. Sepinya kosan hik hik hik. Terasa hening. Bisanya kami bertiga (aku, Nana, Metta) ngobrol agak sedikit mengencangkan urat saraf , sekarang cukup dengan lemah gemulai suara kami bisa terdengar. Ibu kos juga gak mau kalah, dia bersama keluarga mudik ke Malang. Toweweng...lengkp sudah. Kami dikasih kepercayaan dan kebebasan. Terserah mau pulag jam berapa. Gakda juga yang bakal ngerecokin atau ngunciin gerbang. Kengangan selama jadi penjaga kos, kalo siang suasana belum terasa, pas malam, ketika melewati kamar-kamar kosong yang lampunya gelap, aaarrrrrhhhh....gak enak banget deh. Kirain ya, lebaran di Jogja tuh enak. Ternyata warung pada tutup. Tak ada open house seperti rumah-rumah tetanggaku di Bontang. Di daerah asalku yag multi kultur, tradisinya kalo lebaran tiap rumah pasti menyediakan kue2 kering, kue basah hinggga berupa hidangan istimewa. Bisa saja rendang, opor, soto banjar, tekwan. Pokonya gakda kesan berkunjung ke rumah tetangga tanpa 'dipaksa' makan sama pemilik rumah. Duh...terpaksa lah stok mie instant diperbanyak. Masak harus ke Malioboro dulu, ngetem di mall dulu, ngantridi MCd dulu. Bosan nah...pengen masakan istimewa tapi sapa yang mau kasih? Ketika malam takbir, beuuhhh..berasa hati ini teiris-iris *lebay.....Orangtua kami menelpon dan menayakan keadaan anaknya masing-masing termasuk pasokan makanan. Saatnya masuk 1syawal hanya ditandai denga teriakan kami 'hore....gak puasa lagi'. Kami bersiap shalat Ied di lapangan Graha Sabha Pramana. Keluar dari gerbang kos, kami menemukan segerombolan makcik dan pakcik yang ngumpul di sebuah rumah si seberang kos Wisma Sartika. Bajunya bo......' Malaysia banget. Yang cowok bepakaian koko, celana panjang dan sarung yang melingkar di pinggang. Yang cewek pakai setelan baju kurung. Khas melayu banget. Kami, cewek-cewek tangguh Wisma Satika saling menoleh memperhatikan pakaian kami. Mikir juga, mau pakai baju khas Indonesia...mmm..masak pakai baju daerah? ya gak deh. Oups...ternyata baru sadar kalo aku juga pakai baju kurung warna ungu yang dikirmkan Mamaku. Oh...harusnya bisa nih gabung di rombongan Makcik dan Pakcik. Wah...rupanya banyak juga yang gak pulang kampung. Ada cowok-cowok sebelah kos. Rata-rata asalnya dari Kendari, mereka yag kami jadikan bodyguard hihi. Selesai shalat, rame-rame bernarsis dulu di lapangan Graha Sabha Pramana. Buat kenang-kenangan. Pulang masuk ke gang C-59-Sendowo, mampir dulu ke warung Bu Doning, Kali ini boleh minum soda dan es teh gratis. Habis lebaran harus bayar hihi. Ternyata sampai sekarang memang selau dikenang. Ada yang masang fotonya di FB (Udin kakaknya Cumin), jadi rame lagilah komen-komen yang muncul. Graha Sabha Pramana UGM, Jogja. Setelah shalat Ied :) *yang moto si Metta Sekarang ya... - Aku lebaran di Balikpapan - Dokter Metta yang barusan lulus jadi doker Obsgin, lebaran di Jogja. Next dia bakal pindah juga tuh ke Balikpapan :) - Dokter Nana yang bersuamikan dokter Obsgin, lebaran di Siak, tempat dimana suaminya mencari nafkah - Dokter Septi yang sudah punya klinik kecantikan di Bekasi. Entahlah...apakah akan mudik ke Lampung atau Wonosobo? - Dokter Ika yang nyangkut a.k.a menikah dengan Rizal, salah satu cowok Kendari yang ada di foto hihi. Dia bisa lebaran di Kendari atau ke Bone *aku belum tanya sih....isssssh kayak petugas sensus - Mbak Riska yang asli Palembang dan memang menikah sama Mas Bayu, wah..dah lama gak kontak. Ada yang tau kabarnya? Tambahan nih, untuk para cowok : - cowok-cowok yang difoto sudah pada jadi Sarjana, bahkan ada yang S2 dst - si Ary Bolu dah betah tuh di Jeman - Drg. Ruslin, apakah sekolah Master di jepang dah selesai? - Udin 'kecil' si arsitek sudah jadi artis sinetron di Jakarta. Woiiiii apa sih judul sinetronmu? - Cumin yang dulu imut sekarang dah jadi PNS teladan di Kendari :) - Udin kakaknya Cumin sudah ngetem di pemprov Sultra - Azim, keponakan Ary Bolu. Arrrrrrrrhhhhhhh apa gerangan kabar ko orang heeeeee? - Buat yang gak kusebut, minal aidin wal faizdin lah yau. Aku ingat wajah tapi lupa nama hihi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun