Novel Elegi Haekal
Novel Elegi Haekal karya Dhia'an Farah ini terbit pada Juni 2022 dengan penerbit loveable dengan jumlah 300 halaman. Novel elegi haekal ini adalah novel kedua dari Dhia'an Farah, karya pertama nya adalah "Dikta dan Hukum" yang populer dan juga sudah dijadikan series. Karya kedua Dhia'an Farah ini juga tak kalah populer, dan sudah dijadikan film pendek tahun 2022 lalu. Â Novel ini pada awalnya berbentuk Alternate Universe (AU) yang dipublikasikan di akun Twitter penulis sendiri yang bernama @Kejjefreyan.Â
Menceritakan tentang Haekal Hanasta sosok anak laki-laki yang tidak pernah merasakan kasih sayang mamanya. Di usianya yang sudah menginjak 17 tahun, disaat anak seumurannya sedang dalam masa puber dan risih jika diberikan terlalu banyak perhatian oleh orangtuanya, Haekal justru sangat menginginkan semua itu. Haekal rela melakukan apapun untuk sekali saja, hanya sekali, mendapatkan kasih sayang dari sang Mama. Dan dia tidak membutuhkan apa-apa lagi.
Haekal hanya tinggal berdua dengan Mama nya, bagi Haekal Mamanya adalah dunia nya. Namun, Mamanya merahasiakan dirinya dari dunia. Hanna Hanasta-Mama Haekal sangat enggan melihat anak tunggalnya itu dikarenakan bagi Hanna kehadiran Haekal terus membongkar luka besar pada masa lalunya dan menyalahkan Haekal atas semua hal yang berantakan dalam hidupnya. Meski begitu, Haekal masih terus berusaha untuk mengambil hati Mamanya nya tanpa rasa dendam dan dengan tulus.
Dari cerita ini, banyak pelajaran yang bisa dipetik. Seperti tentang bagaimana tanggung jawab orangtua terhadap anak, tentang bagaimana seharusnya kasih sayang orangtua itu, tentang bagaimana orangtua juga manusia biasa, tempatnya salah dan sebagai anak kita harus mampu memberikan kesempatan kedua untuk mereka, lalu, tentang bagaimana takdir kehilangan seseorang, yang sudah ditetapkan Tuhan.
Selagi membaca novel ini, saya sangat terbawa dengan ceritanya. Senang, sedih, marah, kesal, semua ada dalam novel ini. Lebih banyak sedihnya sih, walaupun begitu saya sangat terkesan dengan cerita dari novel ini.
Alur campuran dalam novel ini sangat jelas, seperti kisah balik bagaimana Mama Haekal bertemu dengan Ayah Haekal, bagaimana dimasa-masa remaja mereka saling jatuh cinta, hingga akhirnya banyak rahasia terpendam dimasa kini. Gaya bahasa yang modern dan sangat mudah dimengerti. Kalau diberi angka 1-10, maka novel ini berangka 9. Mengapa demikian, cerita antara Haekal dengan konflik keluarga nya memang kompleks dan sangat menarik bagi saya, namun cerita tentang Haekal dengan pujaan hatinya-Azalea bisa dibilang cukup klise dan terburu-buru menampilkan cerita romansa mereka berdua.
Bagi para pembaca yang baru ingin mulai membaca novel, novel elegi haekal ini bisa dijadikan rekomendasi karena cerita yang ringan dan terkadang juga relate dengan kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H