Mohon tunggu...
Irma Agustina
Irma Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi dalam bidang editing, memasak, dan juga MakeUp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan Generasi Z (Perspektif Ekologi Media)

17 November 2024   17:42 Diperbarui: 17 November 2024   17:56 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest - TOTS Business

Teknologi informasi memberikan kemudahan dalam segala aspek kehidupan, salah satunya dalam hal komunikasi. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dapat dirasakan pada dunia industri media di Indonesia. Munculnya media sosial di era globalisasi telah mengubah paradigma berkomunikasi dalam ekosistem masyarakat Indonesia. Media sosial menjadikan proses komunikasi tidak terbatasi jarak, waktu, ruang, dan dapat terjadi kapan saja, dimana saja sehingga hal tersebut menyebabkan masyarakat kini hampir tidak ada yang tidak terkena paparan media (Steven &  Pribadi, 2022). Penggunaan akses internet dengan mudah  melalui telepon seluler seiring hidup di era globalisasi pada Gen Z menjadikan generasi yang ketergantungan dengan internet. Generasi Z merupakan generasi pertama yang sejak dini sudah terpapar oleh teknologi, seperti telepon seluler, jaringan internet, hingga aplikasi media sosial (Wijaya et all., 2022). 

Media sosial menurut KBBI merupakan laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat serta berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Adapun media sosial adalah sebuah media online yang para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, serta menciptakan isi seperti blog, jejaring sosial, serta forum dalam dunia virtual. Keunggulan media sosial yaitu jangkauan dan cakupannya lebih besar dari media massa sehingga mampu memberikan pengaruh yang lebih besar. (Steven & Pribadi, 2022)

Artikel ini ditulis berdasarkan perspektif teori ekologi media yang dikemukakan pada tahun 1960-an oleh Marshall McLuhan yang merupakan seorang profesor di Universitas Toronto. McLuhan berargumen bahwa setiap media memiliki karakteristik intrinsik yang mempengaruhi dan mengubah  pengalaman dan persepsi manusia. Mengenai perubahan yang ditimbulkan oleh media, McLuhan mengungkapkan sebuah pernyataan bahwa "The medium is the message" atau "Media adalah pesannya". McLuhan ingin kita melihat bahwa media apapun jenis kontennya akan membentuk kembali pengalaman manusia dan melakukan perubahan yang jauh lebih besar dibandingkan keseluruhan pesan yang dikandungnya (Tarigan, 2024). McLuhan menegaskan bagaimana peran media dalam perubahan, ia menjelaskan evolusi komunikasi manusia melalui 5 (lima) era yang berbeda yaitu, era tribal, era literasi, era cetak, sera elektronik, dan era digital. Era digital ditandai oleh munculnya komputer, internet, dan teknologi digital lainnya di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Di mana komunikasi menjadi lebih interaktif dan terdesentralisasi. Masyarakat menjadi lebih terhubung secara global dan terlibat pertukaran informasi yang cepat dan dinamis karena bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. (Tarigan, 2024)

Ada 3 (tiga) asumsi yang membentuk teori ekologi media menurut McLuhan dalam West & Turner 2013 yaitu media melingkupi setiap tindakan di dalam masyarakat, media memperbaiki persepsi kita dan mengorganisasikan pengalaman kita, serta medi menyatukan dunia. Ekologi media merupakan sebuah studi yang mempelajari pengaruh atau dampak teknologi media terhadap masyarakat dan penggunanya (Steven et all., 2022). Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mayoritas Gen Z di Indonesia lebih sering mengakses media sosial Instagram sebanyak 51,9%, disusul oleh Facebook 51,64%, TikTok 46,84%, YouTube 38,64%, X 1,98%, dan Linkedin 0,08%. Intensitas pengguna media sosial oleh Gen Z tersebut menunjukkan begitu kuatnya pengaruh teknologi media sosial khususnya aplikasi Instagram dalam kehidupan generasi Z saat ini.

Generasi Z berperan sangat besar terhadap perkembangan teknologi sebagai pelaku konsumen yang secara konsumtif terhadap media sosial yang dipergunakan untuk bergaul atau bersosialisasi dengan banyaknya teman melalui media sosial yang ada saat ini. Jadi, sudah tidak heran bahwa media sosial kini sudah menjadi bagian dalam kehidupan remaja Gen Z. Penggunaan media sosial bagi Gen Z tentunya memiliki beberapa manfaat, menurut (Dewi et all., 2022) diantara lainnya yaitu :

  1. Dapat berkomunikasi, dengan adanya media sosial kita jadi lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain walaupun jaraknya berada jauh dari kita, dan bisa berinteraksi kapanpun dan dimanapun.

  2. Dapat menjadi tempat untuk mengembangkan bakat, media sosial juga membantu kita untuk menyalurkan bakat kita dengan jangkauan yang lebih luas.

  3. Mendapatkan informasi, Gen Z menjadikan media sosial sebagai alat untuk mendapatkan informasi terkini dari seluruh penjuru dunia dengan secara cepat.

  4. Pemasaran, media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk tempat memasakan satu produk yang dapat dijelajahi secara global oleh semua orang, seperti e-commerce. 

  5. Pembelajaran untuk mengedukasi, berperan dalam berlangsungnya pembelajaran untuk mengedukasi, dapat melalui video yang diunggah dan dapat dilihat oleh siapa saja secara global.

  6. Peningkatan literasi, media sosial dalam kegunaan positifnya juga dapat meningkatkan seseorang dalam hal literasi karena apapun yang ada di media sosial seseorang perlu membaca serta memahami segala hal mengenai kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun