Konflik di PD, Bapak SBY Harus Turun Tangan.
Konflik PD memuncak saat penetapan Anas Urbaningrum sebgaian tersangka kasus korupsi pada proyek Hambalang sehingga ia harus mundur dari jabatannya. Anas harus mundur, dan ketika ia mundur muncul pertanyaan, siapakah yang akan menggantikannya? Diadakannya KLB adalah jawabannya. Bapak SBY ditunjuk sebagai ketua umum PD untuk menggantikan Anas Urbaningrum pada hari sabtu tanggal 30 maret 2013 SBY terpilih secara aklamasi oleh peserta sidang KLB, SBY mengaku bersedia untuk menjabat Ketua Umum Partai Demokrat (PD). alasan Bapak SBY bersedia menjadi ketua umum PD guna menyelamatkan masa depan partainya. Ini dijelaskan oleh Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik, beliau menjelaskan alasan SBY maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat adalah untuk menyelamatkan partai, karena jika kader lain yang menjadi ketua umum belum tentu bisa membuat semua kegaduhan di dalam partai berlambang mercy tersebut selesai. Dan “saat ini SBY sedang memikirkan jaminan agar kinerjanya sebagai Presiden tidak terganggu ketika merangkap jabatan sebagai Ketua Umum”, sambung J.Wacik. "Beliau sedang memikirkan karena tugas beliau sebagai presiden harus prioritas," kata J.Wacik di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Jumat 29 Maret 2013.Menurut J.Wacik, ketika 33 DPD menghadap SBY dan meminang untuk menjadi Ketua Umum, ia ikut mendampingi. Aspirasi itu berkembang karena Partai Demokrat mesti diselamatkan. "Ini semua harus diselamatkan, karena KLB memang darurat," tutur menteri ESDM ini.
SBY ditetapkan menjadi Ketua Umum Demokrat, maka artinya Bapak Presiden RI itu mengemban amanah rakyat setidaknya tiga jabatan sekaligus di Partai Demokrat, yakni Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Pembina, dan Ketua Umum. Komentar Bapak SBY yaitu "Saya terima keinginan menjadi Ketua Umum dengan dua syarat, berhubung saya akan tetap konsentrasi fokus dan prioritas tugas kenegaraan. Saya tidak akan jalankan tugas sehari-hari," kata Bapak SBY dalam pidato perdananya, Sabtu 30 Maret 2013. Atas hal itu, beliau akan menugaskan Pengurus Harian untuk mengemban tugas dan tanggung jawab Ketua Umum. "Hampir semua tugas Ketua Umum nanti dilakukan Pengurus Harian," katanya. Selain itu, Bapak SBY juga mengaku akan mengangkat Ketua Harian, Dewan Pembina, dan Wakil Ketua Majelis Tinggi. "Dengan begitu tugas sebagai Presiden tetap jalan," ujar dia. "Kalau besok sudah siap, akan saya umumkan. Kalau belum bisa nanti di Jakarta," kata dia. Bapak SBY mengaku tugasnya sebagai Kepala Negara akan tetap dilakukan seperti yang sudah dijalankan 8,5 tahun terakhir. "Kritik saya jika lebih mementingkan partai," ujarnya. Atas hal itu, Yudhoyono mengaku akan menugaskan Pengurus Harian untuk mengemban tugas dan tanggung jawab Ketua Umum. "Hampir semua tugas Ketua Umum nanti dilakukan Pengurus Harian yang akan diketuai oleh Ketua Harian," katanya. Sabtu, 31 Maret 2013, Bapak SBY mengumumkannya dalam sebuah keterangan resmi di Hotel Laguna, Nusa Dua, Bali. Ketua Harian DPP Partai Demokrat dipercayakan kepada Syarif Hasan yang kini menjabat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil. Ketua Harian Dewan Pembina pada EE Mangindaan. Marzuki Alie ditunjuknya menjadi Wakil Ketua Majelis Tinggi. Posisi ini sebelumnya dijabat Anas Urbaningrum sebelum berhenti sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Tinggal 1,5 tahun untuk masyarakat berharap agar Bapak SBY dapat menyelesaikan persoalan bangsa. Dan tinggal menunggu janji anas yang siap digantung dimonas jika terbukti korupsi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H