ABCDE..! Ini dia jenis virus penyebab penyakit (kontroversi hati) Hepatitis ^_^ ! - Selamat Hari Hati Sedunia-
Tidak semua masyarakat awam mengenal penyakit hepatitis. Penyakit menular yang menyerang organ hati ini disebabkan oleh virus yang dapat mengganggu fungsi hati, menyebabkan radang dan pembengkakan pada hati serta dapat berkembang menjadi kanker liver bahkan sirosis (kerusakan hati yang progresif dan tidak dapat diperbaiki). Menurut WHO, hepatitis banyak ditemui di negara-negara berkembang dan menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kematian. Berdasarkan Kemenkes RI, Indonesia menempati posisi ketiga negara di dunia dengan penderita hepatitis terbanyak setelah India dan China. Parahnya tidak semua orang yang terinfeksi virus ini menyadari jika sedang mengidap hepatitis. Kondisi inilah yang menyebabkan hepatitis harus lebih diwaspadai. Berikut beberapa jenis penyakit penyebab kontroversi pada hati (baca : Hepatitis ^_^) dan virus penyebabnya:
Hepatitis A
:: Penyebab : HAV - Hepatitis A Virus -
:: Jenis Hepatitis yang tidak serius dan dapat disembuhkan tanpa sisa penyakit. Sering disebut penyakit kuning dan dapat menginfeksi semua umur. Dapat menyebabkan pembengkakan hati namun tidak permanen. Penyakit ini sering menyebabkan kejadian luar biasa di beberapa tempat karena makanan.
:: Menular melalui : makanan dan air yang terkontaminasi oleh feses (tinja) orang yang terinfeksi virus.
:: Gejala : Hepatitis A dapat akut 1 hingga 2 minggu dengan gejala flu, demam, diare, mual, lemas, hilang nafsu makan,nyeri perut, mata / kulit berwarna kuning, urin gelap, tinja pucat kekuningan, bahkan bisa tanpa gejala.
:: Pencegahan : Vaksin hepatitis A, meningkatkan perilaku hidup sehat (PHBS), menjaga kebersihan, perbaikan sanitasi
Hepatstis B
:: Penyebab : HBV - Hepatitis B Virus -
:: Jenis hepatitis yang serius dan dapat berakibat fatal. Efek jangka jangka panjang dapat menyebabkan sirosis dan kanker liver / hati. Hepatitis B Paling banyak di negara berkembang, dan sangat mudah menginfeksi pengguna narkoba suntik tidak steril.
:: Menular melalui : hubungan seksual, tranfusi darah,transmisi cairan tubuh lain (semen, air ludah) peralatan medis yang tidak steril (jarum suntik), pisau cukur, sikat gigi, dari ibu ke anak pada saat melahirkan, ASI, dapat juga ditularkan dari orang terlihat sehat namun terinfeksi dengan virus ini
:: Gejala : mual, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, gatal di persendian, dan sering pula tanpa gejala
:: Pencegahan : Imunisasi / Pemberian Vaksin Hepatitis B (pada anak dan dewasa), tidak bertukar peralatan pribadi
Hepatitis C
:: Penyebab HBC - Hepatitis C Virus-
:: Jenis hepatitis yang lebih berbahaya karena virus ini sulit menghilang dan terus bertahan di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver dan dapat berkembang menjadi sirosis.
:: Menular melalui darah (donor dan tranfusi), penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan dalam kondisi tidak higienis, hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, orang yang terinveksi namun tidak terdeteksi
:: Gejala : sering tanpa gejala
:: Pencegahan : tidak bertukar jarum suntik, vaksin untuk virus ini belum ditemukan
Hepatitis D
:: Penyebab : Virus HDV - Hepatitis D Virus-
:: Sering terjadi bersamaan dengan infeksi pada penderita hepatitis B. Virus ini menyebabkan infeksi virus hepatitis B menjadi lebih berat. Hepatitis D merupakan jenis hepatitis yang yang serius dan berisiko tinggi menimbulkan kegegelan pada hati
:: Pola penularan dan gejala mirip dengan kejadian pada hepatitis B
:: Pencegahan : vaksin hepatitis B (karena HDV tidak dapat hidup tanpa HBV)
Hepatitis E
:: Penyebab :Virus HEV - Hepatitis E Virus-
:: Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis.
:: Gejala : mirip hepatitis A
:: Menular melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
:: Pencegahan : meningkatkan pola hidup sehat
Hepatitis F & G masih dalam penelitian medis
:: Selamat Hari Hati Sedunia :: Kenali dan Cegah Hepatitis sejak Dini! (ง'̀⌣'́)ง
Sumber Gambar : WHO, www.medicalimages.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H