Memiliki predikat tubuh ideal pasti menjadi impian setiap orang. Meskipun, banyak perspektif yang muncul mengenai definisi tubuh ideal, namun faktanya sebagian besar menilai tubuh ideal berdasarkan tampilan bentuk tubuh yang biasa tampak dari luar. Tubuh binaragawan dengan dada berotot pasti dikatakan lebih ideal dari pada seorang karyawan dengan tubuh kurus.
Salah satu cara untuk menentukan ideal atau tidaknya tubuh seseorang adalah dengan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh). Apa itu IMT?? IMT (Indeks Massa Tubuh) yang juga dikenal dengan istilah BMI (Body Mass Index) adalah rumus pengukuran tubuh yang dapat mengkatagorikan massa tubuh seseorang dalam kelompok kurus, normal, gemuk, atau obesitas. Dengan IMT, kita dapat mengontrol berat badan secara rutin dan mengetahui perubahan massa tubuh dalam rentang waktu tertentu. Mengukur IMT sangat mudah, murah, dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Â Rumus IMT yaitu berat badan (BB) dalam satuan kilogram dibagi dengan nilai kuadrat tinggi badan (TB) dalam satuan meter.
Berikut klasifikasi IMT menurut WHO-1998 :
IMT < 18,5 = Underweight (Kurus)
IMT 18,5 - 24,9 = Normal
IMT 25 - 29,9 = Overweight (Berat badan Berlebih)
IMT 30 - 34,9 = Obese level 1
IMT 35 - 39,9 = Obese level 2
IMT > 40 = Obese level 3 / Extremely Obese
Misal :
Berat Badan = 75 kg
Tinggi badan = 168 cm = 1,68 m
Maka IMT = 75 / (1,68x1,68) = 2,57 Ã Overwight
Mudah Bukan....  Setelah mengetahui status massa tubuh anda, anda bisa menentukan apa yang harus dilakukan, apakan menambah asupan gizi bagi mereka yang masih underweight atau mengontrol pola makan dan mulai berolahraga bagi mereka yang obesitas. Selain dapat melihat status ke-ideal-an tubuh, pengelompokan katagori IMT diatas juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar risiko penyakit yang dapat mengganggu kesehatan.
Risiko kesehatan seseorang dengan status underweight antara lain rentan terserang anemia, osteoporosis, gangguan pencernaan, dan lemahnya sistem imunitas. Risiko kesehatan seseorang dengan status overweight antara lain dapat memicu penyakit jantung, Diabetes Mellitus, hipertensi, gangguan pencernaan, dan gangguan pembuluh darah. Risiko kesehatan yang lebih berbahaya mengancam seseorang dengan status obesitas, yaitu rentan terserang Diabetes Mellitus tipe2, hipertensi, kanker, stroke, serangan jantung, depresi, varises, hingga kematian dini.
Ketika IMT seseorang berada pada katagori normal, manfaat yang diperoleh antara lain daya tahan tubuh terjaga, mampu mengendalikan stress, dan dapat mencegah munculnya masalah kesehatan lain. Dengan demikian, seseorang dengan status IMT normal dapat dikatakan memiliki tubuh ideal, dan akan lebih baik apabila diimbangi dengan pola hidup seimbang dan olahraga teratur.
Tubuh ideal itu.. tidak harus berotot dan atletis. Tubuh ideal itu.. tidak selalu tinggi, indah, dan semampai. Tubuh ideal itu.. sehat, produktif, dan jauh dari risiko penyakit!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H