Mohon tunggu...
Irma Nuryanti
Irma Nuryanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

MDGs Indonesia 2015, Akankah Terealisasi..?

21 Juli 2013   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Millennium Development Goals atau MDGs adalah sebuah target pencapaian global yang ingin direalisasikan pada tahun 2015. MDGs ini merupakan hasil dari deklarasi millennium yang di tanda tangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala Negara di New York pada bulan September tahun 2000.

Terdapat 8 target yang ingin dicapai dalam Pembangunan Millennium ini, antara lain:

1.Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
2. Pemerataan pendidikan dasar
3.Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan
4. Mengurangi tingkat kematian anak
5. Meningkatkan kesehatan ibu
6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Dari kedelapan target tersebut, terdapat tiga poin yang menyoroti masalah kesehatan yaitu tingkat kematian anak, kesehatan ibu, dan masalah penyakit menular. Ketiga permasalahan ini merupakan masalah yang tidak mudah, kompleks, dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mengubahnya menjadi lebih baik, terlebih masalah kematian anak, ibu dan bayi.

Di Negara kita, kematian bayi maupun kematian ibu masih menjadi masalah kesehatan yang merisaukan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain masih minimnya pengetahuan para ibu mengenai kesehatan, terutama dalam masalah asupan gizi dan kurangnya pengetahuan serta pemahaman para ibu untuk memberikan pelayanan terbaik bagi dirinya dan bayi yang sedang di kandung. Bahkan, di daerah tertentu masih ada ibu hamil yang memilih melahirkan dengan bantuan dukun beranak dari pada pergi ke rumah sakit atau bidan. Factor lain yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum memadai dan belum optimal di tiap daerah, keterbatasan anggaran dalam kesejahteraan yang menyebabkan biaya untuk persalinan cukup mahal.

Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kematian ini antara lain, mengoptimalkan pelayanan KIA di setiap pelayanan masyarakat seperti Posyandu dan Puskesmas yang ada di setiap daerah, melakukan survey mengenai pengetahuan KIA di suatu daerah, mengadakan intervensi kepada ibu hamil, meningkatan ketrampilan tenaga kesehatan di setiap daerah, serta memberdayakan kader atau tokoh masyarakat.

Untuk menyukseskan usaha tersebut di butuhkan peran serta dukungan dari berbaga pihak. Program pemerintah ini tidak akan berhasil dengan baik bila masyarakat di sekitar tidak mau peduli dengan kondisi yang sedang terjadi. Masyarakat harus sadar akan pentingnya pengetahuan mengenai kesehatan ibu dan anak. Dengan kebersamaan, kepedulian, dan kesadaran dari masyarakat, maka tujuan ini akan lebih mudah tercapai.

Kematian Ibu dan Bayi, STOP Jangan Lagi..! (ง'̀⌣'́)ง

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun