Apa sih totalitas?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, totalitas berarti keseluruhan, keutuhan atau kesemestaan. Sedangkan menurut Eka d'Glutera Jogja dalam sebuah postingan di akun FB nya totalitas tanpa batas adalah bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu tanpa melihat besar kecilnya kegiatan atau pekerjaan tersebut.
Hal ini pula yang dipraktekkan oleh beberapa pihak dalam sebuah kegiatan yang bertajuk manasik Haji di sebuah pondok pesantren.
Hari itu Rabu, 4 Dzulhijjah 1443 H, bertepatan dengan tanggal 12 Juli 2022. Sekitar jam 9 sekelompok santri didampingi ustadzah-ustadzah dan kakak pengasuh mereka, duduk dengan tenang mendengarkan untaian kata penuh hikmah yang disampaikan oleh salah seorang ustadz senior yang didaulat menjadi Amirul hajj pada gelaran manasik haji tersebut.
Sang ustadz tampil dengan pakaian ihram laksana seorang pimpinan rombongan yang sedang berkhutbah di Padang Arafah. Suasana menjadi begitu sakral. Terdengar suara ustadz menyampaikan untaian kata  yang mampu  membawa suasana seakan-akan peserta benar-benar sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
Totalitas, itulah yang ditunjukkan oleh sang ustadz yang meskipun hanya latihan untuk pembelajaran haji akan tetapi dengan pakaian ihramnya dan isi khutbahnya, sang ustadz benar-benar menghadirkan suasana seolah-olah peserta sedang berada di Padang Arafah yang sesungguhnya.
Totalitas pun ditunjukkan oleh panitia penyelenggara yang berusaha maksimal mengatur rute-rute yang akan dilewati peserta sebagaimana dalam prosesi ibadah Haji yang sesungguhnya. Ada tempat pengambilan Miqat, kemudian Arafah, Musdalifah, Mina, tempat lontar jumrah, Ka'bah, pilar hijau, tempat Sai bahkan air zam-zam. Meskipun airnya dari Depo air minum terdekat tapi peserta meminumnya seakan akan minum air zam-zam.
Demikian halnya dengan para peserta. Mereka  tampil dengan totalitas. Masing-masing kloter membawa papan nama kloternya mewakili berbagai negara. Mereka menggunakan seragam dan atribut yang telah disepakati bersama anggota kelompoknya. Mereka semangat dan kompak mengikuti setiap prosesi manasik haji.
Ketika sampai pada bagian tawaf suasana menjadi semakin sakral karena beberapa rombongan saling bertemu dalam prosesi tawaf. Ada yang baru datang dan melakukan do'a melihat Ka'bah ada yang sudah melakukan sekali putaran tawaf, ada yang sudah tiga kali, bahkan ada yang sudah tujuh kali. Semua berbaur dan masing-masing kloter tetap menyelesaikan tawaf mereka.
Lantunan dzikir mengagungkan nama Allah Sang Pencipta terdengar dari lisan-lisan santri yang sedang melaksanakan tawaf. Masya Allah sungguh sebuah suasana yang menggetarkan jiwa-jiwa yang rindu untuk datang ke Makkah Al-Mukarramah. Bersimpuh, bersujud memohon di depan Ka'bah yang sesungguhnya.