Mohon tunggu...
Irma Oktaviani Ana Sari
Irma Oktaviani Ana Sari Mohon Tunggu... Guru - Guru

jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran Pada Anak Kelompok A di TK Pertiwi 39 Trimulyo

14 Desember 2022   13:33 Diperbarui: 14 Desember 2022   13:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

I. PENDAHULUAN

   A. Latar belakang

Program pengembangan pada kurikulum PAUD  memuat beberapa aspek perkembangan, diantaranya: Nilai agama dan moral, Fisik motrik, Kognitif, Bahasa, Sosial emosional, dan Seni. Seorang pendidik anak usia dini diharapkan  dapat merangsang agar kemampuan perkembangan anak bisa terstimulus dengan baik. Salah satu aspek perkembangan yang juga penting adalah perkembangan Sosial emosional dalam mengembangkan sikap percaya diri dalam bermain peran.

Lautser (dalam Ghufron dan Risnawati, 2010: 34) mendefinisikan kepercayaan diri, diperoleh dari pengalaman hidup, merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembiraan, optimis, cukup toleran dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu yang baik.

Supriyati (2008), menjelaskan bermain drama adalah permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda disekitar anak sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan.

Menurut Shaftel (2015) tahapan pembelajaran bermain peran diantaranya; menjelaskan aturan, menciptakan suasana yang dapat memotivasi anak untuk bermain drama, memilih drama, menyusun tahapan bermain, menyiapkan pengaman, pameran diskusi, dan kesimpulan.

Dalam prakteknya, mengajak anak bermain peran pada anak usia dini belum berlangsung dengan mudah. Anak tidak percaya diri dalam menampilkan sebuah peran. Hal ini disebabkan karena anak saat bermain peran diolok-olak teman sehingga anak kurang menyukai kegiatan bermain peran. Kurangnya alat peraga yang mendukung anak untuk menampilkan kegiatan bermain drama. Hal ini disebabkan karena media yang ada di sekolah kurang bervariasi dan kurang lengkap. Dari hasil kegiatan peneliti mendapatkan hanya 17% anak belum menunjukkan sikap percaya diri dalam bermain peran. untuk itu peneliti hendak memperbaiki dengan meningkatkan kemampuan percaya diri anak melalui kegiatan bermain peran. 

dengan berbagai ulasan yang ada, maka peneliti bermaksud ingin melakukan penelitian dengan judul "Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran Pada Anak Kelompok A di TK Pertiwi 39 Trimulyo"

B. Rumusan Masalah

bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak memalui kegiatan bermain peran pada anak kelompk A TK Pertiwi 39 Trimulyo?

C. Hasil Penelitian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun