Mohon tunggu...
Irma Indriani
Irma Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mi Casa es Mi casa.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. NIM : 21107030121 Asal : Wonosobo, Jawa Tengah Seseorang yang tertarik dengan hal baru yang unik dan asik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Wisata Alam dan Kuliner Tradisional di Pasar Lawas Kumandang Wonosobo

2 April 2022   00:07 Diperbarui: 2 April 2022   00:17 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pasaar Lawas Kumandang | DOKPRI

Tak terasa waktu terus berlalu, tak terasa juga kita beranjak dewasa. Ingin sekali kembali ke masa kecil, kembali ke suasana yang indah, tenang, penuh tawa dan hal-hal yang menyenangkan setiap harinya. Pasar lawas kumandang di dusun Bongkotan ini menyajikan suasana yang sama dengan masa saat kita kecil dahulu. Indah, tenang, penuh tawa dari para pengunjung di setiap detiknya dan mendapatkan cerita dan pengalaman yang menyengkan saat pulang ke rumah.

Sebelum saya mengenalkan bagaimana keindahan dan keunikan dari Pasar Lawas Kumandang kepada teman-teman, saya akan menceritakan pengalaman saya saat berkunjung ke Pasar Lawas Kumandang yang mungkin dapat bermanfaat atau menambah informasi bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke pasar ini suatu hari nanti.

Pada minggu pagi yang cerah dengan semangat dan suasana hati dan pikiran yang gembira, saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke sebuah tempat wisata alam dan sekaligus juga wisata kuliner tradisional di dusun Bongkotan, desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Karena hanya di hari Minggu, Pasar Lawas Kumandang ini menyediakan kuliner tradisional bagi para wisatawan yang berkunjung. Dan pada malam minggu Pasar Lawas Kumandang menyediakan angkringan syahdu. Sekitar 15 menit waktu untuk sampai ke Pasar Lawas Kumandang dari pusat kota. Dengan jalanan yang agak kurang mulus, namun terbayarkan dengan suasana asri dan indah di samping kanan dan kiri selama perjalanan menuju Pasar Lawas Kumandang.   

Perjalanan yang cukup mulus tanpa ada kesulitan yang ditemui selama perjalanan, karena akses jalan yang mudah untuk ditemukan dan dilalui dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dan juga terdapat petunjuk arah di pinggir jalan yang mengarah ke Pasar Lawas Kumandang ini.

Tibalah di Pasar Lawas Kumandang, tempat parkir adalah tempat pemberhentian saya yang pertama. Merogoh kocek Rp2.000,00 sebagai biaya istirahat untuk kendaraan saya. Dengan semangat saya melangkahkan kaki ke gerbang utama, terbuat dari bambu dan Jerami yang bertuliskan "Sugeng Rawuh Wonten Laladan Pasar Kumandang Dusun Bongkotan" atau dalam bahasa Indonesia berarti "Selamat Datang di Pasar Kumandang Dusun Bongkotan". Tidak jauh dari gerbang utama, disebelah kiri terdapat sebuah gubuk kecil yang merupakan loket pembelian tiket masuk. Cukup mengeluarkan uang Rp5.000,00 agar setiap orang bisa menikmati keindahan suasana, kuliner tradisional, dan fasilitas yang disediakan di Pasar Lawas Kumandang seperti kolam renang, kolam terapi, taman bermain dan masih banyak lagi.

Tiket sudah didapat, saya kembali melanjutkan berjalan. Tidak jauh dari gubuk tempat pembelian tiket, di samping kanan sudah terlihat gubuk yang bertuliskan tukar koin. Melihat tulisan itu saya menjadi penasaran dan kemudian menghampiri gubuk itu. Dengan ramah dan suara yang lembut, penjaga gubuk itu menawarkan kepada setiap wisatawan yang datang untuk menukarkan uang rupiahnya dengan uang kepingan yang terbuat dari batok kelapa dan dihargai RP2.000,00 setiap kepingnya. Kepingan batok merupakan mata uang di Pasar Lawas Kumandang, dengan kepingan batok itu bisa digunakan untuk membeli kuliner tradisional yang disajikan.

Gubuk Tukar Koin | DOKPRI
Gubuk Tukar Koin | DOKPRI

Setelah selesai menukarkan uang rupiah dengan kepingan batok sebagai mata uang, tidak jauh dari gubuk tukar koin langsung terlihat tenda-tenda tempat para warga yang berdagang kuliner tradisional dan beberapa fasilitas wisata yang disediakan di Pasar Lawas Kumandang. Dan juga pondok-pondok kecil yang terbuat dari bambu dan Jerami di antara para pedagang yang digunakan para wisatawan untuk menikmati kuliner tradisional mereka dan juga menikmati suasana alami pedesaan yang indah dan tenang.

Terdapat berbagai macam kuliner atau jajanan tradisional jaman dahulu yang mungkin sudah jarang kita temukan di antara para pedagang di jaman sekarang. Para pedagang di Pasar Lawas Kumandang menyediakan jajanan seperti kue putu, kue lopis, es gabus, gorengan dan juga tersedia makanan berat seperti lotek dan bakso yang dijual degan dengan harga yang cukup terjangkau.

Kuliner Tradisional | DOKPRI
Kuliner Tradisional | DOKPRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun