Kak, banyak yang ingin aku ceritakan
Bukankah kau ingin mendengarnya?
Bukankah tiap kali pulang dari tempat kerja masing-masing kita terus bertukar cerita?
Dan kau akan menunggu ceritaku dengan antusias tentang anak-anak di tempatku mengabdikan diri, tentang teman-temanku dan segala aktivitasku di hari itu termasuk perasaanku didalamnya
Aku tahu, dan aku meyakini ketika aku bercerita dengan riang kau berusaha untuk menyelami makna ceritaku dan sesekali terkekeh karena kekonyolanku
Dan tiba giliranmu berbagi cerita, kuselami tiap kalimat yang terangkai dari bibirmu mengenai teman-teman kerjamu yang penuh pengertian serta perhatian, dan sesekali kau terdiam, dan akupun paham betul bahwa kau tidak ingin melanjutkan ceritamu
Kuraih tangan itu, ku bisikkan dengan lembut “apa yang meleset darimu tidak akan mengenaimu, dan apa yang mengenaimu tidak akan meleset darimu”
Bukankah kita berhak untuk membahagiakan diri?
(senyum)
Kak, terima kasih pernah menemani bahagiaku
Kita berhak berbahagia tanpa syarat apapun walau bertempo waktu