Mohon tunggu...
Nirmala Hailinawati
Nirmala Hailinawati Mohon Tunggu... -

pelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Gantungan "Sedang Hamil"

10 Oktober 2010   11:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika anda mendaftarkan kehamilan anda di Jepang, anda akan mendapatkan gantungan berwarna merah muda dengan tulisan おなかに赤ちゃんがいます. Artinya kira-kira "di dalam (perut saya) ada bayi", atau mudahnya "saya sedang mengandung". Biasa terlihat di tas-tas ibu hamil (bumil), gantungan ini terlihat sederhana, namun dapat memberi efek sangat besar bagi para bumil.

Awalnya, gantungan ini dibuat sebagai tanda pengenal wanita yang sedang hamil muda untuk mendapatkan prioritas tempat duduk di kereta. Pada perkembangannya, gantungan ini memberikan eksklusivitas yang dibutuhkan oleh bumil. Orang akan segan mendorong anda di transportasi publik (khususnya rush hour di Tokyo), berfikir dua kali untuk merokok di dekat anda, maupun bantuan-bantuan lain yang mungkin anda butuhkan di tempat umum. Dengan gantungan ini, orang-orang disekitar akan lebih waspada untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan anda sebagai bumil.

Bukan hanya hak-hak istimewa bumil saja yang dapat terpenuhi, namun juga kemungkinan-kemungkinan penyakit yang menyerang pada saat kehamilan dapat dihindari dengan adanya kewaspadaan lingkungan sekitar. Orang-orang di sekitar akan berupaya untuk 'melindungi' bumil dari hal-hal membahayakan. Selain sangat baik untuk janin yang dikandung, hal ini juga mungkin dapat mengurangi tingkat kematian ibu yang meninggal ketika melahirkan.

Jadi teringat cerita ibu saya, yang saat itu bekerja, ketika sedang hamil ketiga anaknya. Hamil muda di Jakarta adalah saat-saat yang paling berat, karena kebanyakan orang tidak menyadari kehamilan anda. Orang-orang akan tetap merokok di dekat anda, bis akan tetap jalan walaupun sudah di stop dan terpaksa berlari mengejarnya, penumpang lain tidak menawarkan tempat duduk, dan hal-hal ribet lainnya yang melelahkan, bahkan membahayakan kehamilan. Mungkinkah gantungan "sedang hamil" ini bisa meringankan langkah bumil-bumil di Indonesia dalam beraktivitas?

Ide gantungan kehamilan sangat mungkin ini untuk dapat di adaptasi di Indonesia. Semoga tulisan ini dapat menyemangati Kementerian Kesehatan untuk menginisiasi program peningkatan 'Lingkungan Siaga' untuk wanita hamil, bukan hanya 'Suami Siaga' saja.

Untuk wanita Indonesia, yang akan melahirkan putera-putera bangsa yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun