"Asyik..eco enzyme kami mulai berproses." kata beberapa siswa yang sedang melihat toples berisi bahan eco enzyme.
Tampak beberapa siswa antusias mengikuti arahan dari Bapak/Ibu fasilitator untuk memotong sampah sisa berupa daun, kulit buah dan sisa sayuran menjadi potongan kecil sebagai bahan membuat eco enzyme.Â
ide mereka itu didasarkan pada kesadaran mereka sendiri untuk peduli kepada lingkungan.Â
sampah sisa sayur, buah, dan daun mereka potong kecil kecil kemudian mereka tambahkan gula secukupnya. Mereka membuat perhitungan yang tepat dengan menghitung berat potongan sisa sampah organik itu sebelum diproses menjadi eco enzyme. setelah berat bahan itu diketahui, siswa menghitung berat gula yang akan mereka tambahkan ke dalam bahan utama. Mereka membuat perbandingan perhitungan untuk setiap 1000 gram sampah organik akan diperlukan 300 gram gula dan 1liter air.Â
Mereka tampak antusias memproses sisa sayuran organik tersebut menjadi eco enzyme. Eco enzyme sangat bermanfaat. menurut berbagai literatur Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari "sampah" ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 3 Pabelan tidak hanya mengajak siswa dalam praktik nyata, tetapi juga mengajarkan pentingnya kesadaran terhadap kebersihan lingkungan, tanggung jawab, gotong royong dan keberlangsungan hidup di masa depan.
salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H