ribuan kata tersusun rapih dalam kamus yang kupegang
namun tak ada satupun kata yang dapat kuucapkan padamu
jutaan kalimat tlah siap meluncur dari lidah ini
namun linangan air mata kurasa cukup untuk mengungkapkannya
senyummu adalah sayatan hatiku
lekungan bibir itu bukti lelahnya hidupmu
tanpa kata kau beritahu aku tentang seberapa berat bebanmu
dan mulut yang berucap bahwa aku adalah obat dari penatnya hari yang kau lalui
katakan padaku, apakah badan kokohmu itu masih tegar berdiri
apakah ucapan yang berisi kalimat penenang itu adalah yang kau rasakan
sadarku bahwa aku hanyalah darah dagingmu
namun bukan separuh jiwa yang mampu merasakan seluruh lelahmu
ayah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H