Mohon tunggu...
IRISWANDA DIAN PAVITA
IRISWANDA DIAN PAVITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hanya mbak-mbak biasa yang suka membaca, menggoreskan banyak warna di kanvas, menonton film, dan mendengarkan berbagai macam genre lagu seraya menikmati segelas latte. " Miracle is another name of hardwork" - ris.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sugeng Triono, Sepak Terjang Usaha Ternak Burung

5 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:27 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usaha ternak burung

                                                                                                                                           

Pak Sugeng Triono (52) merupakan perintis usaha ternak burung dari tahun  2014 hingga sekarang. Ia tinggal di sebuah kota kecil bernama Sukoharjo bersama keluarganya. Ia juga merupakan seorang pegawai di salah satu BUMN di daerah Wonogiri. Ia dikenal sebagai orang yang tekun dalam melakukan usaha. 

Pak Sugeng menekuni banyak hal, salah satunya adalah usaha ternak burung. Usaha tersebut bermula ketika ia merasa bosan dengan rutinitas sehari-harinya yang hanya berisi bekerja lalu pulang ke rumah. Ia ingin memiliki aktivitas lain untuk mengisi rutinitas sehari-hari. Lalu ketika sedang mengamati halaman belakang rumah yang berukuran kecil, ia lalu berpikir untuk mengisinya dengan sesuatu.

 Sejak awal, Pak Sugeng memiliki ketertarikan pada dunia binatang, sehingga tercetuslah usaha ternak burung. Hal tersebut karena ia merasa jika ternak burung tidak perlu lahan besar yang sesuai dengan halaman belakang rumahnya dan dapat membuat rutinitasnya menjadi tidak membosankan.

Jenis burung pertama yang ia ternak merupakan jenis Burung Parkit. Awalnya ia hanya membangun 4 kandang burung yang berisi 80 pasang burung, lalu ia mulai menambah beberapa pasang lagi. Setiap hari setelah pulang bekerja, ia langsung memberikan pakan burung parkit dengan biji-bijian dan mengganti air minumnya. Usaha ternak tersebut akhirnya berbuah hasil.

" Kalau perpasang anakan waktu itu ya sekitar 70 ribu dan sebulan kalau dihitung-hitung bisa terjual sampai 40 pasangan ".    

            Hingga suatu saat, harga burung parkit di pasaran mulai menurun, akhirnya Pak Sugeng mulai beralih ke jenis burung falk. Tak berselang lama, harga burung falk di pasaran ikut menurun, hal itu kemudian membuat Pak Sugeng mulai memutar otak. Ia kemudian melakukan ternak burung muray yang saat itu stabil di pasaran. Hingga saat ini, Pak Sugeng memelihara jenis burung beranjangan Dalam melakukan usahanya, tentu saja Pak Sugeng melalui banyak hal termasuk naik turunnya harga pasar, ternak burung tetapi belum juga bertelur, telur yang tidak bisa menetas, anakan burung yang mati karena serangga, dan lainnya.

" Ya kadang itu harga pasar suka naik turun jadi harus update juga sama permintaan pasar, kadang udah dipelihara lama tapi tidak bertelur, telurnya tidak menetas, dan ada juga anakan burung yang malah mati karena dimakan serangga kayak semut".

Dengan ketekunannya, Pak Sugeng akhirnya berusaha untuk menghadapi masalah-masalah tersebut. Ia selalu mempelajari tentang bagaimana karakter setiap jenis burung agar bisa dipelihara dengan baik. Karena menurut Pak Sugeng, setiap burung itu punya karakter dan tidak bisa disamakan satu sama lain. Selain itu, ia selalu berusaha sabar dan terus melakukan berbagai cara agar burung-burung tersebut bisa berkembang biak dan hidup dengan baik. 

Pak Sugeng juga melakukan usaha-usaha untuk mencapai hal tersebut, mulai dari pemilihan pakannya, pemasangan kendang yang terjauh dari hama, hingga memasang air terjun kecil buatan agar burung ternaknya tidak mudah stress oleh suara di luar kendang. Pak Sugeng melakukannya dengan sangat tekun. Bahkan setiap malam sepulang dari bekerja, ia bisa mengurus ternaknya hingga jam setengah sebelas malam. Pak Sugeng sangat jarang dalam mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, ia hanya bisa sabar, berusaha, dan tekun. Dengan melakukan hal-hal tersebut, ia meyakini jika semuanya akan membuahkan hasil yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun