Masa kuliah bisa dikatakan adalah masa pendewasaan seseorang. Oleh karena itu, masa ini harus dijalani sebaik mungkin agar mencapai hasil yang diinginkan. Di dalam perkuliahan pasti ada berbagai macam gaya hidup mahasiswa yang dapat ditemui. Gaya hidup merupakan bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Biasanya tergantung dengan tipe mahasiswa dan latar belakang kehidupannya. Gaya hidup mahasiswa tidak hanya terlihat pada sebuah golongan, namun kepribadian mahasiswa juga menjadi gaya hidup.
President University merupakan salah satu kampus yang termasuk dalam kategori universitas termahal di Indonesia. Kampus yang berlokasi di Cikarang ini untuk jenjang sarjana harus mengeluarkan biaya kurang lebih bisa mencapai Rp32.000.000,- per semester sehingga bisa dikatakan sebagai kampus mahal di Indonesia. Kampus yang terletak di Kawasan Industri Jababeka ini merupakan kampus yang sudah dikenal dengan pendidikan berstandar internasionalnya.
President University dipandang berkelas dan memiliki gengsi tersendiri bagi peminatnya. Maka dari itu, pasti banyak orang beranggapan bahwa kuliah di President University adalah untuk orang yang berkecukupan dan bisa dikatakan hedon. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.Â
Meskipun berkuliah di tempat yang masuk kategori kampus swasta termahal yang berstandar international, banyak juga mahasiswa yang memiliki gaya hidup sederhana. Contohnya seperti Bintang Oktavia, salah satu mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi ini memilih gaya hidup yang bisa dikatakan sederhana dikarenakan ia sudah merasa nyaman dan cukup. Sebagai mahasiswa untuk belajar mencari banyak ilmu dan pengalaman adalah fokus utamanya.
"Okelah, sesekali self reward beli makan atau pergi ke suatu tempat yang mungkin menguras uang yang banyak. Tetapi kalo aku pribadi yang kayak gitu bukan sebuah rutinitas yang wajib, jadi sifatnya sesekali aja" jelasnya.
Menurut Avia, lingkungan pertemanan juga mempengaruhi gaya hidup seseorang. Ia dikelilingi oleh teman-teman yang hidup hemat, jadi ia sama sekali tidak tertarik untuk punya gaya hidup yang hedonis. Selain itu ia tidak gengsian orangnya, jadi ketika melihat teman yang memakai pakaian atau aksesoris branded, ia tidak peduli. Baginya hal yang terpenting adalah memakai pakaian yang nyaman, rapih, bersih, dan wangi sudah lebih dari cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H