Mohon tunggu...
Iriany Hasan
Iriany Hasan Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia SMAN 2 Kota Ternate juga Duta Rumah Belajar Kemdikbud

kimia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tiga Kunci Guru Era 4.0

3 Mei 2019   13:53 Diperbarui: 3 Mei 2019   15:25 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan  di era revolusi 4.0  bertujuan untuk membangun kecakapan abad 21 melalui penguatan karakter ( moral dan kinerja) kemudian kompetensi 4C atau keterampilan berpikir kritis dan problem solving, berpikir kreatif dan inovatif; lalu kecakapan literasi. Guru harus berpikir positif karena perubahan yang mengarah ke arah digital akan merubah mind set guru dari berpikir tentang masa lalu ke cara berpikir masa depan dengan memanfaatkan teknologi atau internet.

Di zaman informasi yang serba cepat ini kita sangat membutuhkan internet ; begitu pula peserta didik, guru  dan masyarakat pada umumnya. Mereka menjadikan internet sebagai salah satu kebutuhan primer selain sandang dan pangan. Agar guru dapat  melihat peluang dan sekaligus tantangan ini guru harus mampu membaca dinamika pengaruh internet dalam sendi kehidupan pada zaman ini.

Era 4.0  merubah semua sendi kehidupan manusia secara fundamental . Dunia pendidikan tak lepas dari era distruption ini. Semua sektor baik pendidikan, industri, ,keuangan, perbankan, mapun administrasi di kantor-kantor maupun sekolah membutuhkan kehadiran internet.  Banyak para ahli memprediksi bahwa semua pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian tinggi  yang sat ini dikerjakan oleh manusia  kelak akan digantikan oleh robot berotak buatan atau artificial intellegence  .Namun dibandingkan dunia industri maka pendidikan mengalami perubahan hanya sekitar dua puluh lima persen . Jadi posisi dan peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi.

Namun demikian untuk dapat eksis sebagai guru yang profesional maka guru perlu menghadirkan pembelajaran yang menantang dan inspiratif bagi siswa melalui pendekatan teknologi . Guru perlu mendesain pembelajaran abad 21 yang berkualitas dan bermutu. Kunci utama  adalah guru harus mengenal karakter peserta didik sebelum mengelola kelas. Peserta didik kita adalah generasi Z plus yang sangat menyukai gawai .Mereka terlahir dengan karakter : a ) sangat bergantung dengan internet, b) suka mencari tahu, c) mampu merumuskan masalah; d) berpikir analitis ; e) suka bekerja sama dalam kelompok.

Kunci kedua guru  harus mengenal karakter pembelajaran abad 21 yakni : 1) pembelajaran harus terintegrasi teknologi, 2) pembelajaran harus menyajikan ketrampilan HOTS ( higher order thinking skillls) , 3) guru harus bertindak sebagai perencana, fasilitator, mentor,inspirator dan teman belajar bagi siswanya, 4) Guru harus bisa menyajikan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang bervariasi.

Kunci terakhir adalah guru harus menyiapkan profil sebagai guru abad 21. Guru zaman now ini harus mampu : memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, bertindak sebagai pembelajar seumur hidup, dapat bertindak sebagai motivator dan inspirator serta memiliki keterampilan menulis.

Bagaimana mendesai pendidikan berbasis Teknologi  di daerah 3 T ?

Berdasarkan pengalaman kami berkunjung ke daerah minim teknologi ini , ternyata keinginan para guru untuk mau menjadi guru yang profesional sangat tinggi. Pemerintah selama ini juga sudah berupaya melakukan upaya-upaya agar sekolah, siswa  dan guru di daerah 3T ini dapat tersentuh langsung dengan teknologi lewat bantuan-bantuan pendidikan berupa internet masuk sekolah maupun bantuan tower internet di daerah-daerah terisolir dan terpencil

foto-1-5ccbf76b95760e1f29651c12.jpg
foto-1-5ccbf76b95760e1f29651c12.jpg
 ini.

    Kehadiran internet juga merambah  kota maupun daerah 3 T   layanan worl wide web (www) sehingga hal ini mengubah perilaku peserta didik dalam mencari informasi. Mereka sangat familiar dengan gawai terutama dengan tombol-tombol ajaib tersebut yang dapat membantu mereka secara praktis, dalam mencari sumber-sumber informasi. Dengan ketersediaan internet  dan kemajuan teknologi yang begitu canggih dan cepat mebuat generasi ini menjadi generasi yang lambat gerak namun cara berpikirnya sangat cepat untuk menjelajah  tempat dan waktu  dari browser satu ke browser lainnya. Kecepatan ini sangat jauh melampaui kecepatan mengakses informasi jika siswa mencarinya di perpustakaan  dan membuka lembaran 

foto-rabiah-siklus-2-jpg-5ccbf9508d947a4c4e26cf92.jpg
foto-rabiah-siklus-2-jpg-5ccbf9508d947a4c4e26cf92.jpg
buku teks. 

     Namun akhirnya teknologi memiliki pisau bermata dua dengan sisi negatif dan positif. Wajah ganda teknologi ini dapat diantisipasi oleh guru melalui keteladanan, membina karakter peserta didik, menanamkan nilai kebenaran, serta kesadaran untuk mencapai tujuan pendidikan dengan tansfer pendidikan yang berkualitas . Keberadaan guru abad 21 adalah unuk  esensi pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Belajar dengan teknologi menjadikan kelas modern tumbuh menjadi kelas penuh kreativitas dan inovatif  tanpa batas .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun