Mohon tunggu...
Iriany Hasan
Iriany Hasan Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia SMAN 2 Kota Ternate juga Duta Rumah Belajar Kemdikbud

kimia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Kekinian dengan Virtual Reality Rumbel

24 April 2019   17:53 Diperbarui: 24 April 2019   19:36 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sebenarnya pembelajaran Virtual Reality? Virtual Reality atau Realitas maya  adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan  oleh komputer , suatu lingkungan sebenarnya  ditiru dari suatu lingkungan yang ada hanya dalam imajinasi. Simulasi ini menggunakan grafis 3D dan efek suara dengan antar muka pengguna seperti kaca mata khusus dan sarung tangan untuk menciptakan lingkungan manusia hidup untuk hiburan, eksperimentasi dan pelatihan.

brilio.net
brilio.net
Umumnya Virtual Reality menyajikan pengalaman  visual yang ditampilkan pada  sebuah layar komputer atau sebuah penampilan streopik namun beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan seperti suara melalui speaker atau handphone.  Morthon Heilig menulis pada tahun 1950  tentang " Teater Pengalaman" yang dapat meliputi semua indra dengan suatu cara yang efektif sehingga menarik penonton ke dalam kegiatan  di layar. 

Beliau berhasil membangun prototipe  yang diberi nama Sensorama  pada tahun 1962 bersama dengan lima film pendek untuk dipertunjukkan di dalamnya. Namun teknologi virtual reality yang lebih awal adalah " peta Bioskop Aspen" yang didirikan  tahun 1977. Programnya adalah simulasi yang kasar tentang kota Aspen Colorado. Di sana para pemakai bisa mengembara dalam satu dari tiga musim  yang ada di sana.

Cara  kerja Virtual Reality dimulai dari pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat handphone atau speaker pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Virtual Reality biasanya dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung, simulasi kedokteran , penelitian/pendidikan  sebagai contoh studi tentang topan , konfigurasi dari galaksi . Selain itu Virtual Reality digunakan juga dalam dunia hiburan misal museum virtual, taman virtual serta simulasi pertempuran udara.

Melihat perkembangan teknologi virtual reality dan kebutuhan dunia pendidikan , maka Pustekom kemdikbud telah menyiapkan salah satu fitur sumber belajar yakni Augment Reality dengan  beberapa topik pembelajaran seperti  sel Tumbuhan dan sel hewan, kubus dan balok dan lain-lain. Panduan juga telah tersedia secara  gratis.  Cara menggunakan aplikasi ini cukup mudah, Pertama kita masuk ke portal Rumah Belajar. Setelah itu pilih fitur Peta Budaya lalu klik AR Rumah Belajar.  install dulu aplikasi AR yang didownload ke HP android kita. Setelah itu kita siapkan  maker AR dalam bentuk pdf lalu  diprint. Petunjuk pemanfaatan AR dalam pembelajaran ini bisa ditonton dalam video panduan yang telah dipublish  sebelumnya. Rumah Belajar memberikan solusi belajar tiada batas. Mari bersama kita majukan kualitas pendidikan Indonesia yang dengan guru-guru yang profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun