Tanjung Balai Karimun merupakan daerah kepulauan yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau, salah satu kawasan yang terkenal di daerah ini adalah kawasan coastal area yang mana kawasan tersebut sudah dianggap sebagai ikon dari Tanjung Balai Karimun, bahkan tidak lengkap rasanya apabila berkunjung ke Tanjung Balai Karimun tetapi tidak mendatangi kawasan tersebut. Dikarenakan tempatnya yang luas Coastal Area sering dianggap sebagai alun-alun dan menjadi pusat aktifitas penduduk dan tujuan wisatawan.
Namun, satu hal yang sering kali diabaikan dari Coastal Area, Tanjung Balai Karimun  adalah keberadaan mangrove dikawasan tersebut, mangrove itu sendiri merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, dan merupakan komunitas yang hidup di dalam kawasan yang berlumpur serta di pengaruhi oleh pasang surut air laut. Menurut beberapa literatur jenis vegetasi mangrove yang terdapat dikawasan coastal area tanjung balai karimun terdiri dari S. alba, S. caseolaris, A. lanata, R. lamarckii.
Keberadaan mangrove dikawasan coastal area selalu berhadapan dengan ancaman yang datang dari aktifitas manusia yang membuat ekosistem mangrove dikawasan tersebut terganggu. Adapun ancamannya seperti pembukaan lahan atau konversi hutan menjadi kawasan pumukiman, hingga pembangunan tempat wisata dan pelabuhan. Dimana hal tersebut membuat keberadaan hutan mangrove semakin menipis. Hal ini juga diperparah dengan aktifitas yang dapat mendatangkan limbah dan sampah, yang sudah jelas memberikan dampak baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada ekosistem mangrove tersebut.
Mengutip dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 diketahui bahwa mangrove yang berada dikawasan coastal area dikategorikan rusak dengan kriteria jarang yaitu terdapat kurang dari 1000 pohon/ha. Hal ini seharusnya dapat menjadi perhatian, baik bagi pemerintah maupun masyarakat untuk lebih peduli dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove, diakrenakan ekosistem mangrove jelas dapat memberikan dampak positif bagi manusia maupun biota yang berada pada daerah tersebut.
Salah satu langkah atau upaya yang dapat dilakukan agar kawasan mangrove di coastal area dapat kembali membaik salah satunya adalah dengan cara melakukan penanaman dikawasan tersebut, seperti yang pernah dilakukan oleh pihak Lanal Tanjung Balai Karimun pada tahun 2017 yang dibantu oleh beberapa organisasi serta masyarakat melakukan penanaman 1000 bakau dikawasan coastal area, hal ini jelas dapat memberikan harapan agar ekosistem tersebut kembali normal.
Sebenanya upaya serupa juga telah dilakukan oleh beberapa organisasi kemasyarakatan namun, selalu berbenturan dengan kegiatan reklamasi dan pembangunan dikawasan tersebut sehingga upaya yang telah dilakukan tergolong menjadi sia sia, hal ini menjadi jelas bahwa pentingnya peran pemerintah dalam upaya pengembalian kawasan mangrove menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H