Ribuan masyarakat berziarah ke pemakaman umum di Desa Jatibarang Lor pada sabtu malam kemarin (21/06). Ziarah merupakan puncak acara dalam rangka Khaul Almaghfurlah KH. Abdul Wahab Sya'roni ke-71 dan para Almarhumin Dzuriyahnya yang rutin diselenggarakan pada minggu terakhir di bulan Syawal tiap tahunnya, Shohibul khaul adalah keluarga besar Yayasan Baitussa'adah yang diasuh KH. Rosyidi Malawi Sya'roni (cucu KH. Abdul Wahab Sya'roni).
Ada yang berbeda pada pelaksanaan khaul tahun ini, ziarah ke makbaroh menjadi puncak acara Khaul ke-71, pelaksanaan Khaul pada tahun-tahun sebelumnya ziarah merupakan acara pembuka khaul dan puncaknya pengajian rutin Ahad pagi yang diasuh oleh Bapak KH. Rosyidi Malawi. Sehubungan tahun ini kita masih dalam kondisi pandemi, pengajian rutin Ahad pagi ditiadakan dan puncak khaul pada acara ziarah makbaroh. Hal tersebut disampaikan ketua penyelenggara, H. Khotib Sarbini Malawi.
Meskipun khaul tahun ini sangat sederhana, namun kami tetap melaksanakannya sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.Â
Jauh hari sebelum pelaksanaan, kami telah menghimbau peziarah yang akan hadir (sebutan untuk orang yang berkunjung ke sebuah makam) diwajibkan dalam kondisi sehat, menggunakan masker, cuci tangan & sudah berwudlu dari rumah, tidak membawa/menyertakan anak kecil, dan mematuhi arahan dari panitia.Â
Pada pelaksanaan tadi malam kami telah menyiapkan hand sanitizer dan masker bagi peziarah di pintu masuk menuju makam, ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Khotib.
Peringatan khaul ulama merupakan kegiatan yang baik dan patut dilestarikan, banyak hikmah dan hal positif di dalamnya. Beberapa hal yang bisa kita petik sebagai hikmah dari peringatan haul.Â
Pertama, khaul sejatinya mengingatkan kita akan kematian (dzikrul maut), dengan memperingati khaul untuk kemudian mengangan-angan sebuah peristiwa kematian yang telah menimpa pada orang lain, kita menjadi lebih baik dalam memaknai tujuan kehidupan. Bahwa kita semua pasti akan mengalami kematian dan untuk menghadapinya kita mesti mempersiapkan bekal. Kedua, pada acara khaul, biasanya akan dibacakanÂ
manaqib (riwayat hidup) seseorang yang di dalamnya terdapat banyak keteladanan yang dapat kita ambil. Salah satu teladan tersebut yakni manfaat dan jasa-jasa yang telah mereka berikan untuk orang lain dan masyarakat.Â
Ketiga, peringatan haul dapat mempersatukan masyarakat, sebagaimana pelaksanaan Khaul KH. Abdul Wahab Sya'roni, ribuan masyarakat datang dan duduk bersama (dari berbagai daerah & latar belakang ekonomi yang berbeda) untuk ngalap berkah, tak peduli kaya-miskin, tua-muda, alim-awam. Mereka tak pernah diberi undangan, tapi dengan setia selalu hadir setiap tahunnya.