Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jembatan "Panel Surya" Blackfriars, Inspirasi Bagi Jembatan Selat Sunda

26 Januari 2014   01:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_308261" align="aligncenter" width="300" caption="Keterangan foto : Jembatan dengan panel tenal surya, tampak atas"][/caption] London telah memiliki jembatan dengan panel bertenaga surya terbesar di dunia. Jembatan itu dilengkapi dengan 4.400 - panel tertutup yang membentang di sepanjang Sungai Thames di pusat kota London . Bukti cerdas membangun jembatan dengan memanfaatkan sisi energi terbarukan (sustainable energy). Jembatan Blackfriars  namanya, yang dibuka pada tahun 2012 saat penyelenggaraan atau tepatnya saat pembukaan Olimpiade London. Panel bertenaga surya itu dipasang diatas jembatan yang secara nyata telah menghemat permakaian energi listrik konvensional, dan memanfaatkannya energi surya untuk kebutuhan penerangan jembatan di malam hari dan kereta listrik yang beroperasi dibawah panel-panel terpasang. [caption id="attachment_308262" align="aligncenter" width="300" caption="keterangan : tampak belakang ke depan"]

13906750291760837562
13906750291760837562
[/caption] Dengan dipasangnya panel-panel tenaga surya diatas jembatan yang menghubungkan Utara dan Selatan kota London tersebut (berukuran panjang seluruhnya 6.000 meter persegi), jaringan panel itu  telah menghasilkan listrik serta menambah daya hingga 1,1 megawatt atau sebanyak setengah kebutuhan listrik stasiun kereta listrik dibawahnya. Manfaat lain dari adanya jaringan panel listrik bertenaga surya adalah penghematan energi konvensional, dimana selama setahun  dapat menghindari sebesar 511 ton buangan emisi CO2, sungguh mengagumkan bukan ? . London saja yang intensitas penyinaran matahari tidak sebaik kotakota di Indonesia mampu memanfaatkan tenaga surya pada jembatannya. Mengapa kita tidak berfikiran jauh seperti mereka ?. Penulis pada kesempatan ini  ingin menyampaikan ide pemanfaatan panel-panel bertenaga surya itu pada jembatan Selat Sunda yang baru tahap perencanaan, namun jauh lebih panjang dari Jembatan Blackfriars yang konsekuensinya memerlukan energi listrik lebih banyak . [caption id="attachment_308263" align="aligncenter" width="300" caption="Rencana Rancang Bangun Jembatan Selat Sunda"]
1390675741332049350
1390675741332049350
[/caption] Dengan adanya tenaga listrik yang dihasilkan melalui panel-panel yang dipasang di jembatan Selat Sunda nantinya, setidaknya kebutuhan listrik untuk penerangan di malam harinya akan terpenuhi, sehingga akan menghemat biaya listrik hingga puluhan milyar setiap tahunnya, belum lagi dapat memecahkan rekor sebagai jembatan dengan panel surya terpanjang di dunia !. Bagaimana Pak Djoko Kirmanto dan Bapak Dahlan Iskan (meminta Krakatau Stell menginstal Panel), apakah Bapak-bapak menerima usulan cerdas ini ? Mudah-mudahan Bapak-bapak Menteri  membaca artikel ini, salam hemat energi ! sumber foto : tgdaily.com dan pulsk.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun