Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

The 133rd FA Cup for Arsenal : The Gunners Were Magnificent

18 Mei 2014   10:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_324161" align="aligncenter" width="620" caption="sumber : standard.co.uk (Ramsey : pencetak gol kemenangan Arsenal)"][/caption]

Akhirnya,  Arsenal menjuarai Piala FA setelah selama 9 (sembilan) tahun puasa gelar , dan piala FA kali ini adalah yang ke-11 (sebelas) bagi The Gunners serta merupakan "brand new" thropy yang bentuknya lebih kecil dari piala lama yang diraih Wigan tahun yang lalu. Bisa disebut sebagai gelar ini adalah merupakan gelar pelipur lara bagi The Gonners, mengapa ? karena pupusnya harapan meraih juara liga Primer Inggris 2013-2014 setelah selama 128 hari bertenger di puncak klasemen sementara, harus puas di urutan ke-4 seperti tahun sebelumnya. Not lucky enough !

Bagi pemain, piala FA tahun ini sungguh membangkitkan semangat tim. Secara psikologis keberhasilan tim besutan "the professor" Arsene Wenger menjadi kebangkitan semuanya dan inilah thropy pertama bagi Arsenal yang berhasil dipersembahkan bagi the gonners setelah mereka memindahkan markasnya ke Emirates Stadium.

Ada beberapa hal yang dapat dicatat saat pertandingan akan berlangsung :

(1). Saat pengumuman nama-nama pemain, ternyata Wenger tidak memasukan satu-satunya pemain yang mampu bermain secara utuh sebagai black-role player, Flamini. Barangkali strategi Wenger yang tidak ingin para pemain lain terpancing emosi dan kondsi makin memanas bila Flamini dimainkan. Ternyata memang para pemain Hull selalu memancing emosi pemain Arsenal dengan tackle-tackle keras;

(2).Kiper utama Szczesny tidak dimainkan. Kepercayaan Wenger kepada Fabianski yang selama piala FA digelar tidak serta merta meruntuhkan kepercayaan tim pelatih dan menggantinya dengan kiper utama, ditambah lagi penampilan gemilang Fabianski di semifinal khususnya adu pinalti melawan Wigan saat ia menjadi pahlawan, sehingga dapat dimaklumi apabila secara psikologi Wenger tetap menurunkan Fabianski di Final;

(3). Tidak dimasukkannya Chamberlain, baik di tim utama maupun pada bench (cadangan), dan Tomas Rosicky maupun Jack Wilshere sejak menit pertama. Untuk Chamberlain yang bermain begitu gemilang di semifinal tidak didapat informasi secara jelas mengapa tidak dimasukkan dalam cadangan, akan tetapi dapat kita ketahui bahwa masuknya Rosicky dan Wilshere menggantikan Ozil dan Cazorla telah memberi "warna" baru khusunya peningkatan daya dobrak lini tengah, mengingat Steve Bruce (pelatih) Hull City hampir sepenuhnya menerapkan taktik "parking bus" sepanjang waktu.

Kerja keras, kesabaran, determinasi antar lini serta keseimbangan tim terlihat saat laga final yang usai dini hari ini. Sempat tertinggal 0-2 dari Hull City FC dalam 8 (delapan) menit pertama oleh gol  Chester (4') dan gol Davies (8'), Arsenal tidak kehilangan semangat juang.  Meski tertinggal 0-2, upaya menguasai permainan tetap dipegang The Gunners hingga Cazorla berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2. Memasuki babak kedua Arsenal tetap memegang kendali permainan serta berusaha menurunkan tempo permainan dan tetap tenang meski tackling-tackling keras beberapa kali menimpa Cazorla, Giroud, Ramsey dan Ozil. Hull City memang berusaha memancing emosi para pemain Arsenal untuk membuyarkan konsentrasi dan determinasi antar lini Arsenal.

Upaya menyamakan kedudukan (2-2) berhasil ditorehkan oleh center back Koscielny yang  membuat diadakannya perpanjangan waktu 2x15 menit. Disinilah kesabaran para pemain Arsenal  sungguh terlihat, meski tertinggal dua gol tidak membuat para pemain patah semangat dan terpancing emosinya. Determinasi serangan antar lini akhirnya berbuah gol kemenangan yang di cetak Aaron Ramsey pada perpanjangan waktu setelah mendapat umpan back- wall pass dari Giroud di dalam kotak penalti Hull City.

Tendangan first time Ramsey telah menghentak stadion Wembley, skor 3-2 hingga perpanjangan waktu berakhir. Sorak dan jerit suporter disertai lambaian bendera, banners the gunners menjadi akhir puasa gelar bagi Arsenal. "Bulan ramadhan" yang panjang, karena berlaku 9 (sembilan) tahun sejak 1995.

Raihan Piala FA kali ini menjadi yang ke-11 (sebelas) dan menyamai rekor Manchester United plus rekor baru ditorehkan Arsenal di pertandingan final, yaitu terciptanya gol lebih dari 3 (tiga), sedang rekor Arsenal yang tak terkalahkan di ajang liga primer Inggris 2003-2004 masih belum terpatahkan tim lainnya. Akhir pengabdian yang menyenangkan bagi Sagna, Fabiansky yang akan mengakhiri karir di Arsenal. Dengan raihan tersebut Arsenal berhak tampil pada "piala super" England yang dikenal dengan nama Community Shield melawan juara Liga Primer Manchester City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun