Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mas Joko, Pak Ucup dan Obsesi Warga Jateng

21 Juli 2014   16:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:43 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Puncak pesta demokrasi bangsa Indonesia sejalan dengan pengumuman resmi KPU, akan berakhir esok 22 Juli 2014 sesuai jadwal yang telah diagendakan sebelumnya. Kedua belah pihak , pasangan no 1 dan 2 setelah bersilaturahmi dengan Kepala Negara sepakat untuk sama-sama mendinginkan suasana dan tidak akan menurunkan massa pendukungnya. Janji sikap legowo untuk menerima hasil keputusan KPU secara tersirat ditunjukkan kedua calon pasangan meski Timses keduanya tetap berpendirian bahwa data miliknyalah yang paling benar, sepertinya keduanya sekan tidak ada yang siap kalah.

***

Di pihak Capres no 1 Prabowo, sementara ini sampai dengan berakhirnya rekapitulasi suara sebagian propinsi minggu 20 Juli 2014, Prabowo-Hatta masih unggul sementara dengan 200 ribuan suara. Dan hari ini rencananya rekapitulasi akan dilanjutkan sampai selesai 33 propinsi plus Kaltara yang kemungkinan akan selesai hingga larut malam.

Ancaman Timses Prabowo untuk mempidanakan KPU tidak akan menghentikan KPU melaksanakan tugasnya merekap suara hingga selesai. Apabila terjadi kecurangan masif di DKI Jakarta dan apabila diadakan pemilihan ulang dengan suara tambahan ke Prabowo hingga 500 ribu suara misalnya tetap saja tidak akn dapat mengejar perolehan suara pasangan No 2 Jokowi-JK.

Mengapa demikian ?, ya karena secara agregat Nasional perolehan Prabowo-Hatta kurang signifikan untuk memenangi Pilpres kali ini. Jika kita melihat data KPU sebagaimana data yang telah diunggah di situs KPU, maka Jokowi-JK unggul 3.385.676 suara di 32 Propinsi. Kekurangan data yang belum masuk ke desk KPU Pusat adalah dari propinsi Papua Barat dengan 709.101 suara. Bila pun semua suara Papua Barat itu masuk ke pasangan Prabowo-Hatta tetap saja tidak akan bisa mengejar perolehan suara Jokowi-JK

Jawa-Tengah : Lumbung Suara Jokowi-JK

Suara yang masuk dari 32 propinsi ke KPU pusat sangat beragam. Sumatera Barat merupakan salah satu propinsi andalan Prabowo-Hatta. Yang sangat mencolok adalah perolehan suara propinsi Jawa-Tengah, dimana Jokowi-JK menang di semua 35 kabupaten/kota. Perbedaan suara yang didapatpun sangat mencolok, yaitu 6.473.000 suara yang menjadi pembeda dengan propinsi-propinsi lainnya. Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa di Jawa-Tengah sebagi lumbung suara dan kunci kemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 kali ini.

Nampak bahwa Jawa-Tengah kurang digarap secara serius oleh timses Prabowo-JK, dan agaknya para kepala daerah kabupaten/kota non PDIP kurang berdaya memenangkan Prabowo-JK di daerahnya. Faktor utama yang secara ilmiah dapat disimpulkan dengan kemenangan besar Jokowi di Jawa-Tengah adalah faktor primordialism. Masyarakat ingin orang Jateng memimpin Indonesia 2014-2019.

Masyarakat Jateng sadar bahwa setelah SBY yang berasal dari Pacitan (Jatim) menjadi Presiden, sebelumnya Soekarno (Jatim-Bali), Soeharto (Jogyakarta), Habibie (Sulawesi), Gus Dur (Jawa-Timur), Megawati (Jakarta , putri Soekarno), maka kapan lagi orang Jawa-Tengah bisa menjadi Presiden RI apabila bukan sekarang ?, slogan : " kalau bukan sekarang kapan lagi ?", nampaknya ampuh sekali menyentuh emosi warga Jawa-Tengah, dan pencalonan Jokowi sebagai Capres 2014 kali ini sangat tepat momen dan atau timingnya. Sehingga angka pembeda sebesar 6,4 juta merupakan hal yang wajar dan sangat masuk akal.

Akhirnya, mas Joko yang orang Solo yang pilihan warga Jateng itu akan dinyatakan sebagai Presiden terpilih 2014 oleh KPU. Meski gugatan ke MK akan dilayangkan oleh timses Prabowo diyakini 99,9% MK tidak mungkin secara logika hukum untuk berbuat gila dengan berbalik memenangkan Prabowo-Hatta. Kini era supremasi sipil kembali di puncak kekuasaan Republik, selamat untuk Mas Joko dan Pak Ucup.

Selamat menang dan menjalankan ibadah puasa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun