ISIS (Islamic State in Iraq and al-Syam), akhir-akhir ini menjadi hal yang sama mengerikannya dengan virus Ebola. Keduanyadapat menyapu ribuan nyawa dalam waktu yang singkat.
ISIS, bahkan mungkin menjadi kelompok radikal yang juga menakutkan bagi gerakan radikal lainnya karena kebrutalan yang dilakukannya diluar batas nalar. Main penggal kepala dan main tembak dengan tanpa rasa iba, telah mengirimkan pesan kekerasan yang sangat nyata. Mereka mengirimkan teror kepada seluruh dunia.
Terlebih lagi, mereka memperluas Islamophobia di kalangan masyarakat yang tidak mengenal Islam, kejahatan yang mereka lakukan, jelas bukan ajaran agama Islam dan menjadikan kelompok ini perlu diwaspadai.
Apa yang membedakan ISIS dengan kelompok radikal lainnya adalah, penguasaan mereka terhadap teknologi. Mereka menyebarkan pesan ancaman dengan mengirimkan video pemenggalan kepala melalui Youtube, mereka mengirimkan pesan rekrutmen, pertukaran informasi, dan menyebarkan pelatihan senjata menggunakan media internet. Itu yang menyebabkan banyak anggota ISIS berasal dari luar Irak dan Suriah. Berikut adalah satu blog yang mendukung gerakan ISIS di Indonesia http://kdiofficial.blogspot.com . Selain Blog, mereka juga memiliki akun media sosial twitter @KDIPRESS.Website lainnya yangjuga aktif menyuarakan paham radikal adalah http://al-mustaqbal.net/
Selain itu, yang membedakan ISIS dengan kelompok radikal lainnya adalah pola penguasaan ekonomi atau sumber dana mereka. Ada yang mengatakan bahwa mereka menguasai beberapa ladang minyak dan menjual minyak mentah secara gelap untuk mendanaikelompoknya. Selain itu, mereka menguasai kota-kota dan mengambil uang dari bank bank yang terdapat di kota yang mereka kuasai, serta pendanaan dari simpatisan yang mendukung gerakan radikal tersebut.
Apakah paham radikal kelompok ISIS dapat berkembang di Indonesia? Menguasai tidak, karena akan ada penolakan yang keras dari berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Akan tetapi, untuk berkembang? Sangat mungkin. Oleh karena itu paham ISIS harus dibasmi secara tuntas sebelum menjadi bahaya laten baru.
Saat ini terdapat banyak juga simpatisan ISIS. Hal itu dapat dibaca disini http://www.atjehcyber.com/nanggroe/asal-mula-isis-berkembang-di-aceh.html
Seain itu, diam-diam penjualan merchandise jihad dan ISIS juga ada di Indonesia, antara lain dapat dilihat disini http://mujahidin-distro.com/ Dibagian bendera dapat dilihat mereka menjual bendera ISIS.
Kenapa dikatakan paham ISIS dapat berkembang di Indonesia? Ada beberapa faktor, antara lain adalah; Pertama, banyak kelompok radikal yang dibiarkan hidup oleh pemerintah sehingga itu menambah subur penyebaran paham kekerasan di masyarakat. Kedua, berbagai kondisi di daerah yang dapat menjadi lahan penyebaran kelompok radikal seperti di Aceh yang terdapat gerakan separatis, anggota kelompok ini menjadi calon rekrutan yang menjanjikan bagi paham radikal ISIS.
Ketiga, adalah pemahaman agama yang rendah di kalangan masyarakat baik di kota dan terutama di daerah-daerah. Hal ini ditambah dengan beberapa pesantren yang pimpinannya menganut aliran keras seperti Abu Bakar Baasyir. Perlu diingat bahwa di zaman Soeharto, Abu Bakar Baasyir, tidak diperkenankan kembali ke Indonesia sehingga dia harus menetap di Malaysia. Kelak terbukti rekrutannya di Malaysia seperti Noordin M Top dan Dr. Azahari menjadi gembong teroris yang sempat menjadi momok di Indonesia.
Keempat, lemahnya pengawasan aparat penegak hukum dalam mengawasi perkembangan kelompok radikal di Indonesia. Kelima, luasnya wilayah Indonesia yang dapat menjadi wilayah persembunyian untuk penyebaran paham, perekrutan maupun tempat pelatihan bagi kelompok radikal seperti ISIS.
Oleh karena itu, maka penting bagi masyarakat dan seluruh elemen bangsa, bersatu untuk menunpas habis paham dan gerakan radikalatas nama agama apapun, sebelum menjadi besar dan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H