Berbanding terbalik dengan para anak muda yang pengalaman hidupnya belum banyak. Tentunya mereka lebih banyak menulis hal-hal yang sedang trendi, contohnya film yang sedang naik daun, gangguan psikologis yang banyak dialami oleh anak muda, atau fenomena lainnya yang erat kaitannya dengan tren.Â
2. Kompasianer muda menyukai tulisan berlisticle, berbeda dengan senior yang suka tulisan terstruktur.Â
Memang ada cibiran terhadap beberapa kompasianer yang suka menulis artikel tips, atau hal lainnya. Dari pengalaman saya anak muda cenderung lebih menyukai hal-hal yang berbau tips dan tidak suka membaca tulisan yang mononton.Â
Bagi saya juga tidak masalah jika orang sering menulis tips hal tersebut dikarenakan yang banyak dicari saat ini memang tips. Tulisan dibuat listicle pun agar lebih mudah dibaca yang tentu saja sasarannya pembacanya adalah anak muda.Â
Berbeda dengan yang muda, kompasianer senior lebih sering menulis artikel secara struktur. Tentu saja sasaran pembacanya juga berbeda.Â
3. Gambar yang disisipkan oleh kompasianer muda jauh lebih menarik.Â
Hal terakhir yang berbeda yaitu terkait gambar. Gambar yang disisipkan di artikel yang ditulis oleh kompasianer muda lebih bewarna dibandingkan dengan kompasianer senior yang lebih sering menggunakan gambar pribadi.Â
Tiga poin di atas yang saya lihat dan bandingkan dari artikel yang ditulis kompasianer muda versus kompasianer senior. Apapun itu makna yang ditulis di artikel tentu saja tetap memberi manfaat bagi banyak orang. Setiap orang tentu saja memiliki gaya bahasa yang berbeda dibandingkan dengan yang lainnya.Â
Saya harap kompasianer muda yang dulunya sering menulis di kompasiana mulai menulis kembali karena tulisan yang dihasilkan bagus dan bermanfaat bagi banyak orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H