New year new me, begitu yang banyak disampaikan orang-orang saat memasuki awal tahun. Orang-orang mulai berbondong menciptakan resolusi tahun baru dengan semangat yang menggebu-gebu. Eh, tak disangka-sangka mayoritas orang yang di awal Januari semangat menciptakan resolusi malah banyak yang menyerah di pertengahan tahun. Lantas mengapa resolusi awal tahun jarang tercapai?Â
Resolusi awal tahun dan khayalan banyak orang.Â
Selamat tahun baru dan secepat itu banyak orang berbondong-bondong menciptakan resolusi tahun baru. Tak peduli entah itu murni keinginan atau hanya mengikuti tren karena sering membaca kalimat "apa resolusimu di tahun ini?" di media sosial.Â
Dilansir dari Wikipedia, resolusi tahun baru adalah tradisi yang dilakukan hampir di seluruh belahan dunia. Resolusi ini menekankan pada perbaikan hidup yang ingin dilaksanakan di tahun berikutnya. Bisa juga disebut dengan harapan-harapan di tahun baru.Â
Resolusi berbeda dengan goals. Resolusi biasanya diucapkan atau dituliskan secara spontan dan tidak spesifik. Contohnya seperti ini, Tiara memiliki resolusi di tahun 2022 menikah.Â
Berbeda dengan goals yang spesifik dan terukur. Goals sendiri adalah tujuan yang ingin dicapai dengan langkah-langkah kecil di dalamnya. Balik lagi ke contoh kasus Tiara ingin menikah di tahun 2022. Sayangnya rencana yang dibuat kurang spesifik seperti menikah di bulan apa, biaya yang diperlukan, dan akan dilaksanakan di mana.Â
Penelitian yang dilakukan oleh University of Sranton mengemukakan bahwa hanya 8 persen orang yang berhasil mewujudkan resolusi tahun baru. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa 80% orang melupakan resolusi mereka di Minggu kedua bulan Februari.Â
Lantas, mengapa banyak resolusi tahun baru yang gagal terwujud?Â
1. Hanya ikut-ikutan tren.Â
Mayoritas orang akan bereuforia saat malam tahun baru atau baru memasuki awal tahun. Selain itu, media sosial dipenuhi dengan postingan "apa resolusi tahun barumu?"Â
Tak heran orang-orang akan langsung bersemangat menentukan resolusi tahun baru mereka karena mengikuti tren yang ada.Â
2. Tidak spesifik.Â