Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bolehkah Perempuan Bekerja di Bidang Pertambangan?

26 Oktober 2021   21:05 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:21 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Mikael Blomkvist dari Pexels

Stereotip, beban ganda, dan perempuan yang takut untuk menemukan potensi diri. 

Selain stereotip, perempuan juga menanggung beban ganda. Lihat saja dalam rumah tangga, anak perempuan dari kecil dididik untuk bisa bersekolah sekaligus memasak, menyuci piring, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. 

Sulit sekali untuk perempuan bisa tidur sampai siang jika malamnya terpaksa bergadang karena tugas, pekerjaan, dan lain sebagainya. Beban ganda pada perempuan terlihat jelas benar adanya. Saya sendiri kesulitan untuk bekerja dari rumah karena adanya beban ganda pada perempuan. 

Dalam ranah pernikahan sering kali perempuan dihadapkan pada pilihan "wanita karir" atau "ibu rumah tangga". Ada yang berkata jika perempuan boleh bekerja asal ingat dengan kodrat perempuan yang tugasnya mengasuh anak. 

Sejatinya tak ada konsep bahwa hanya perempuan yang mengasuh anak. Bagaimana pun laki-laki juga punya beban untuk mengasuh anak. Terlebih anak perempuan akan jauh lebih terjaga jika dekat dengan ayahnya. 

Meskipun tak semuanya kebenaran ada di sisi perempuan. Ada banyak perempuan juga yang tidak mau menggali potensi diri yang ada. Contoh nyatanya dalam bidang politik, perempuan memiliki jatah 30 persen untuk duduk di bangku politik. 

Kuota tiga puluh persen memang terlihat sedikit dan tidak adil. Kenyataannya untuk menjaring tiga puluh persen tersebut sangatlah sulit. Perempuan entah apa alasannya memilih untuk tidak terjun ke dalam sistem politik. 

Padahal jika banyak perempuan yang masuk ke ranah politik maka nantinya perempuan akan punya banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam peraturan yang ada. Di dalam forum yang saya ikuti, saya juga banyak melihat perempuan cenderung diam. 

Dalam pengambilan keputusan termasuk memilih bidang pekerjaan, perempuan ataupun laki-laki memilih hak yang sama. Hak untuk bekerja di bidang yang mereka sukai. Bagaimana pun setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. 

Tidak adil jika karena stereotip yang menempel membuat banyak orang mundur dari pekerjaan yang ingin ditekuni. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun