Saya mendaftar di kompasiana sejak Juli 2019. Saya lupa alasan mendaftar di platform menulis ini. Setelah mendaftar kala itu hanya menulis kurang lebih 5 artikel. Artikel pertama saya hanya dibaca oleh lima orang dan tidak ada vote.Â
Setelah itu saya tidak pernah menulis artikel lagi. Di bulan September 2020 bisa dibilang adalah titik terendah dalam hidup saya. Saya berjuang untuk mengembalikan kesehatan mental saya.Â
Salah satu cara untuk mengembalikan kesehatan mental saya adalah dengan menulis. Saya adalah orang yang tidak suka menulis fiksi lebih suka menulis artikel. Setelah melihat-lihat akhirnya pikiran saya tertuju kembali ke kompasiana.Â
Platform di bawah Kompas ini mencuri perhatian karena artikel di dalamnya yang bermanfaat. Selain itu, saat itu kompasiana memiliki banyak sekali event yang bisa saya ikuti. Selain dapat menambah pengalaman juga uang jajan.Â
Saya mulai aktif menulis di kompasiana sejak bulan Maret 2021. Kala itu saya yang masih buta dengan dunia tulis-menulis mendapatkan mentor yang bergelut dalam dunia kepenulisan kreatif. Saya pun tertarik untuk mendalami kembali dunia tulis-menulis.Â
Sejak bulan Maret 2021, saya pun rutin menulis lagi di kompasiana. Lantas apa yang telah saya dapatkan dari 7 bulan aktif menulis di platform ini ?Â
1. Ilmu yang bermanfaat.Â
Seiring berjalannya waktu, saya sadar ilmu tersebut mahal sekali harganya. Saya beberapa kali mengikuti seminar yang harus dibayar dengan harga yang lumayan menguras kantong.Â
Di kompasiana saya mendapat banyak sekali ilmu yang bermanfaat melalui artikel yang ditulis kompasianer. Saya ambil contohnya dari artikel yang ditulis oleh mas Tonny Syahrial, ada banyak sekali artikel tentang dunia jalan-jalan yang baru saya tahu. Selain itu, foto yang ditampilkan juga membuat saya bermimpi ingin ke sana suatu saat.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!