Beberapa hari lalu, saya sempat berhubungan dengan salah satu teman yang cukup saya kagumi. Teman saya ini sangat pintar dan banyak akal. Setelah lama tidak berkomunikasi, saya terkejut karena dia menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan.Â
Saya kira selama ini dia sudah bekerja karena dalam pikiran saya dia pintar pasti sudah mendapat pekerjaan. Ternyata realita berbanding terbalik dengan apa yang saya pikirkan.Â
Lain lagi dengan teman saya yang nilainya biasa saja. Dari bangku kuliah dia sangat menjaga hubungan baik dengan orang dan membentuk relasi yang baik. Tak sampai satu bulan, ia sudah diterima pekerjaan berkat relasi yang dibangun.Â
Ada Banyak Hal yang Saya Pelajari Saat Umur 20-an.Â
Dari berbagai riset kecil-kecilan yang saya lakukan. Saya menyadari teman-teman saya yang sukses lebih cepat memiliki start yang lebih awal. Sukses membangun bisnis setelah kuliah, maka startnya dimulai saat masih SMA atau SMP.Â
Meskipun proses menemukan kesukaan setiap orang-orang berbeda. Tak bisa disamakan harus sukses saat umur 25. Pendiri KFC saja baru sukses saat usia senjanya.Â
Ada orang-orang yang dalam hidupnya memiliki privilese. Salah satu privilese yang turut berpengaruh adalah lingkungan. Meskipun begitu menyalahkan tidak ada privilese bukanlah alasan ketika kita tidak sukses.Â
Sehebat apa pun privilese saya tetap percaya dengan kerja keras. Di umur 20-an saya belajar banyak hal yang tidak saya ketahui di bangku kuliah.Â
Ternyata dunia nyata jauh lebih keras dan nilai tinggi tidak menjamin seseorang untuk sukses. Terkadang ketika berada di dunia nyata, saya kesal dengan sistem pendidikan negeri ini yang menitikberatkan pada nilai. Tak usah jauh-jauh dulu ketika masih menjadi pelajar pasti yang ditanyakan nilai atau IPK bukan saat lebaran?Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!