Apa yang terlintas pertama kali di bulan ramadhan? Sahur, pahala, dan berbuka. Ya, itulah yang terlintas di kepala saya ketika mengingat ramadhan. Ngomong-ngomong tentang sahur, saya pernah ketinggalan sahur sehingga hanya sempat minum air putih. Efeknya tentu saja saya seharian tak konsentrasi dengan apa yang saya kerjakan.Â
Sahur bagi saya adalah suatu keharusan. Dikarenakan saya bukan tipe orang yang aktivitasnya kuat tanpa asupan gizi di sahur. Memang ada orang yang kuat seperti itu? Ada. Dulu saya SMA bersekolah asrama, teman sekamar saya bukanlah tipe orang yang sahur sehingga ia hanya minum air putih saat sahur. Hebatnya ia tak lemas sekali malah tenaganya sama bak orang tak berpuasa.Â
Bagi saya tidak sahur adalah mencari petaka karena saya pasti tak akan kuat menjalani aktivitas. Ada tiga hal yang selalu saya ingat tentang sahur, apa itu?Â
1. Sholat Tahajud.Â
Bagi orang seperti saya yang jam 10 malam sudah terlelap, bangun sholat tahajud adalah hal yang sulit karena saya sulit terbangun di malam hari. Selain itu, saya juga adalah tipe orang yang penakut jadi sulit untuk sholat tahajud.Â
Saat bangun tidur untuk sahur maka saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya langsung tahajud 2 rakaat baru kemudian sahur. Ada banyak keutamaan dari sholat tahajud yaitu dikabulkannya doa dan harapan, penghapus dosa, dan juga mendekatkan diri kepada Allah. Â
2. Sirine.Â
Di Aceh pertanda dimulainya waktu berpuasa dengan tanda sirine berbunyi. Saya tak tahu dengan daerah lain. Di sini berbuka puasa dan sahur ditandai dengan bunyi sirine. Ngomong-ngomong soal sirine, saya pernah ketinggalan sahur dan baru terbangun saat sirine berbunyi.Â
Kejadian ini terjadi saat masih kuliah dan terpaksa menginap di rumah teman saat puasa. Maklum jarak dari rumah saya ke universitas sekitar 30 menit. Saat telat pulang dari kampus maka biasanya akan menginap di rumah cicek, nenek, atau menginap di kos teman.Â