Ibu tahu kamu memutuskan untuk kerja di luar kota karena marah dengan ibu.Â
Maafkan ibu nak, ibu sama sekali tak berniat untuk tidak merestui hubungan kamu dengan lelaki-lelaki yang telah kamu kenalkan.Â
Feri, calon pertama yang kamu kenalkan ke ibu tidak sopan nak. Bukannya berbicara dengan ibu, dia malah sibuk dengan gawainya. Terlampau sering dia meminta untuk berfoto dengan ibu. Bagaimana mungkin ibu merestui kamu dengan seseorang yang terlampau sibuk dengan dunianya yang tak jelas?Â
Dena, awalnya ibu menyukainya karena dia sudah mapan dan tingkahnya yang sopan. Namun, semua berubah ketika dari kamar mandi ibu melihat kalian bertengkar. Dena malah mencubit tangan kamu dengan kuat. Ibu marah nak dan langsung menarik tanganmu untuk pulang. Bagaimana mungkin seorang ibu merestui anaknya dengan pria yang kasar?Â
Ryan, lelaki yang kamu kenalkan kepada ibu terlalu angkuh nak. Dia asik menceritakan tentang prestasinya dan bagi ibu sikapnya terlalu arogan. Ibu takut nanti ketika kalian menikah dia malah tak menghargaimu.Â
Sebenarnya ibu berniat mengenalkanmu pada lelaki namun, sayang kamu berkeras untuk keluar kota. Mungkin kamu bertanya mengapa ibu tidak memberitahukan ke kamu? Bagaimana mungkin ibu memberitahu kepada kamu yang sedang jatuh cinta? Tentu kamu tak terima, nak.Â
Duniaku langsung gelap saat itu. Ternyata aku salah menilai ibu, rasanya ingin kutarik kembali waktu dan membahagiakan ibu. Rasanya aku seperti Amat Rhang Manyang yang tak tau berterimakasih kepada ibu.Â
*Amat Rhang Manyang, cerita rakyat Aceh yang mirip dengan cerita Maling Kundang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H