Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang IGTV Sherly Annavita dan Aceh yang Belum Bisa Move On

26 Februari 2021   17:17 Diperbarui: 26 Februari 2021   17:20 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IGTV Sherly Annavita via Instagramhttps://instagram.com/sherlyannavita?igshid=dsbwzuf78i5y

Besarnya uang daerah tersebut tentu membuat publik bertanya-tanya kemana selama ini dialokasikan dana tersebut?. Dilansir dari laman dialeksis.com, dana otsus sering kali dimanfaatkan oleh oknum politik demi kepentingan individu.

Seharusnya dana otsus dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat. Jika dengan dana otsus saja Aceh tak mampu berdiri sendiri, bagaimana tanpa dana otsus? Mungkin Aceh diambang kebangkrutan.

Penyebab ketiga, banyak masyarakat Aceh yang masih malas untuk belajar dan menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru. Data terbaru di tahun 2020, menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Aceh meningkat menjadi 167 ribu dari 148 ribu.

Angka jumlah pengangguran ini didominasi oleh lulusan perguruan tinggi. Memang peluang kerja di Aceh tidak sebanyak di pulau Jawa. Sektor industri belum terlalu berkembang di sini. Efeknya banyak dari para lulusan yang menunggu pembukaan seleksi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Tak heran bukan jika pekerjaan ASN adalah primadona di daerah ini ?.

Lantas melihat kondisi Aceh saat ini, apakah masih bangga membicarakan masa lalu yang jelas sangat berbeda dengan realita sekarang?

Solusi dari permasalahan Aceh

1. Biarkan perempuan sekolah setinggi mungkin

Loh? Kenapa dengan perempuan? Kalimat yang paling saya benci dari lelaki adalah "perempuan itu tugasnya hanya di dapur, sumur, dan kasur". Bukan hanya lelaki terkadang perempuan juga sering berkata seperti ini. Jika perempuan tugasnya hanya seperti itu, tak akan ada Cut Nyak Dhien yang ditakuti oleh Belanda.

Terlahir hidup di kota membuat saya tak percaya jika banyak perempuan yang dinikahkan setelah tamat SMA atau SMP. Di tahun 2017, ketika mengikuti program KKN di desa di Aceh, membuat saya percaya jika memang banyak perempuan yang terpaksa atau dipaksa menikah setelah tamat SMA atau SMP.

Lantas apa hubungannya perempuan dengan kemiskinan? Perempuan yang cerdas akan menghasilkan generasi cerdas. Perempuan juga dianggap sebagai penentu kualitas negara. Jika perempuan baik maka kualitas negara juga akan baik.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia. Masih banyak perempuan di Indonesia yang tidak bisa bersekolah setinggi mungkin karena budaya masyarakat sendiri. Tak heran Malaysia lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Dengan membiarkan perempuan sekolah setinggi mungkin maka akan menghasilkan generasi penerus yang cerdas dan dapat mengatasi persoalan kemiskinan di Aceh.

2. Bijak dalam memilih Pemimpin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun