Eh, Ternyata Sudah Dua Tahun bersama Kompasiana

Tahun 2018 saya memutuskan untuk konsisten dalam menulis. Hal tersebut juga terjadi karena saya jenuh dengan tugas akhir skripsi yang tak kunjung selesai. 

Menulis memang hobi sejak kecil namun konsisten akan hobi tersebut tentu saja tidak. Singkatnya setelah mencari tahu media apa yang ingin saya pakai untuk menulis. Berjodohlah dengan kompasiana.

Sayangnya niat konsisten menulis hanya tinggal wacana. Saya tak juga menulis karena tugas skripsi yang bikin pusing tujuh keliling. Nyatanya problematika hidup lebih menyeramkan dibandingkan skripsi saat ini. 

Entah setan apa yang merasuki di akhir tahun 2019 saya malah mulai konsisten menulis. Saat itu fase "quarter life crisis" yang membuat saya mulai berpikir saya harus mengembangkan potensi yang ada.

Saya belajar dari nol bagaimana menciptakan tulisan yang berbobot. Ternyata menulis tak segampang menuliskan kata-kata saja. Menulis harus banyak membaca dan memilah informasi agar informasi yang diperoleh dan ditulis kredibel. 

Berkat kompasiana saya mengetahui ternyata banyak sekali orang-orang hebat yang menulis di sini. Sehingga kadang jiwa minder ini muncul hehehe.

Setahun yang instens di kompasiana membuat saya mampu menganalisa informasi. Setahun juga saya belajar konsisten akan pilihan yang saya buat. Saya juga terus belajar membuat tulisan yang lebih baik. Dari hanya menulis 300 kata berkembang menjadi 700 kata semoga semakin baik hehehe.

Harapan saya untuk kompasiana sama seperti harapan kepada orang yang ulang tahun, semoga lebih baik dan mampu menaikkan minat literasi masyarakat Indonesia terutama Aceh daerah tempat saya tinggal. 

Terima kasih juga untuk semua kompasianer saya tidak minder lagi untuk menulis. Entah tulisan saya berbobot atau tidak namun saya terus belajar. 

Selamat ulang tahun kompasiana. Semoga banyak generasi muda yang tertarik dengan menulis. Anyway siapapun founder dari kompasiana, terimakasih sudah menciptakan kompasiana