Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Petualangan Manusia Kiri

15 Maret 2023   19:59 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
this photo was taken from Pexels.com

Pentingnya Petualangan Manusia Kiri  

Secara umum dimensi manusia memiliki dua sisi, yakni manusia kanan dan manusia kiri. Manusia kanan didefinisikan sebagai manusia dengan karakter lurus dan patuh terhadap peraturan. 

Sementara, manusia kiri dicirikan sebagai pelaku yang belok: menentang, memberontak, dan melawan. Entah siapa yang mengawali pengertian perbedaan manusia semacam itu. Yang jelas, manusia dengan jalan kiri masih dianggap buruk sampai zaman kiwari. 

Suara dan kritikannya dianggap sleweng. Gagasan-gagasannya dinilai ancaman. Singkatnya, aktivitas yang dilakukan mereka dianggap bahaya. Patut dicurigai dan diwaspadai.

Padahal jika ditelusuri, manusia kiri tidak selalu berknotosi buruk. Mereka juga mempunyai sisi kebaikan, seperti rasa prihatin, simpati, empati, serta antusias melawan penindasan. 

Di beberapa manuskrip sejarah, manusia kiri sering dibahasakan sebagai entitas; semangat menegakkan keadilan, berani memerangi kejahatan,  dan lantang melewarkan kebenaran. 

Presiden pertama kita, Bung Karno bukankah manusia kiri? Pahlawan yang telah menumbalkan hidupnya melawan kolonialisme dan imperialisme yang tidak sejalan dengan kehidupan bangsa Indonesia.

"Revolusi Belum Selesai: Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965" telah jelas dijelaskan olehnya bahwa pancasila adalah ideologi kiri, megandung unsur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan maksud membasmi kolonialisme dan imperialisme. Paham yang saat itu diyakini mengancam  persatuan bangsa Indonesia. 

Ketika masih memimpin negara, wartawan Jerman pernah mewawancarainya secara eksklusif. Dalam wawancara tersebut, beliau mengungkap Pancasila serta lima azimat revolusi Indonesia tidak hanya murni dihasilkan dari pemikirannya sendiri, tetapi juga melibatkan pemikiran para tokoh kiri.

Lenin, Karl Marx, Hitler, Okuma, Saigo Takamori (pemimpin new revolusi Jepang) merupakan sederet pemimpin yang telah dipelajari sepak terjangnya bertahun-tahun. 

Dari sanalah, Soekarno mendapat pemikiran cemerlang dan revolusioner, yang dituangkan dalam "Bhineka Tunggal Ika/ Pancasila" sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara melalu sila-silanya. Setiap butir sila dengan dasar falsafah hidup yang kuat dan menggambarkan bagaimana arah kehidupan bangsa Indonesia ke depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun