Malang, 15 April 2022
Muhammad Irham Maulana
Puisi ini terinspirasi dari pengamatan penulis bahwa perkembangan teknologi dan dunia yang berkecamuk ada kemungkinan seseorang mulai mengambangkan keinginan dan harapan, antara melaju, diam, dan mundur, lebih-lebih mengubur dalam-dalam karena tak berguna dan telah usang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!