Premis adalah inti cerita yang disingkat dalam sebuah kalimat. Kalau dari premisnya tidak menarik, besar kemungkinan ceritanya nanti juga tidak menarik. Raditya Dika pernah bercerita bahwa salah satu filmnya, hanya bermodal premis untuk disetujui produser..
"Sebelum elu nulis, ceritanya harus bisa kalian rangkum menjadi cuma 1 kalimat. Dengan rumus seperti ini:
Premis adalah karakter + tujuan + halangan.
Semua karakter yang kalian bikin harus punya kelemahan."Â kata Raditya Dika.
Ketika sebuah premis tidak menghasilkan "keingintahuan", tidak membuat "penasaran", maka hal itu bisa jadi red flag untuk dijadikan sebuah ide cerita.
Setelah berangkat dari premis cerita yang menarik, tugas selanjutnya adalah membuat paragraf pertama yang menarik.
"Kalau kalian nulis novel, kaliman pertama itu yang paling penting. Cara lo buka cerita," tutur Raditya Dika.
Terakhir: tanda-tanda draftnya sudah bagus
"Tanda-tandanya adalah kalau elu ngerjain draftnya, terus yang elu hapus itu hanya titik sama koma." kata Raditya Dika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H