Jangan bohongi diri sendiri. Berhenti bertingkah bodoh dengan menunda-nunda. Bisa jadi, pernyataan cintamu telah lama ditunggu-tunggu. Bisa jadi, kamu akan kalah saing dengan yang berani. Jika tidak ingin kalah saing, kalah dengan yang lebih cepat menyatakan cinta.Â
Sekaranglah saatnya. Jangan menunda-nunda lagi. Katakan segera, urusan respon dia nanti seperti apa. Jangan dipikirkan dulu. Pikirkan kata-kata yang pas untuk menyatakan cinta. Tidak perlu belibet. Kamu tidak sedang belajar pidato. Katakan, "Aku cinta kamu." Simpel kan? Kenapa harus kamu buat ribet sih?
3. Harus siap dengan kemungkinan ditolak.
Bersiaplah untuk ditolak, itu bagus, masih banyak yang menunggumu. Sudah siap menyatakan cinta, tapi masih takut ditolak cintamu? Kamu pasti arjuna amatiran. Hal ini menunjukkan mental tempe yang ada pada dirimu. Jika kamu masih mikir-mikir takut, itu berarti bahwa kamu belum siap membina hubungan dengannya.Â
Jika kamu pribadi yang siap membina sebuah hubungan, maka kamu pasti tidak akan peduli, apakah diterima atau ditolak. Diterima, syukur. Ditolak, masih ada banyak bunga bermekaran di luar sana yang siap untuk dipetik. Hidup sudah banyak masalah, jangan ditambah-tambahi dengan masalah sepele ini. Katakan, jika ditolak, segera lupakan. Dan segera memburu cinta yang lain. Simpel kan?
4. Kamu bertingkah seperti detektif.
Berpikirlah sejauh yang kamu mampu. Mempertimbangkan segala hal menunjukkan bahwa kamu seorang yang jenius. Pantas saja susah mendapatkan cinta. Kamu seorang perfeksionis sejati. Kamu hebat dalam perhitungan matang-matang. Kamu ahli strategi kelas kakap. Kecerdasanmu tidak bisa diragukan. Kamulah orangnya yang selalu jeli melihat segala situasi dan kondisi. Kamu berbakat menjadi seorang agen rahasia. Kamu juga sangat berbakat menjadi seorang pecundang cinta.Â
5. Mungkin, kamu perlu singkirkan perasaanmu
Hidup bukan hanya soal terlalu berpikir muluk-muluk tentang masa depanmu sendiri. Menunjukkan sikap yang tidak dewasa. Kamu belum siap membina sebuah hubungan percintaan. Jadi, jangan dipaksakan. Nanti ke depannya justru tidak bagus. Siapkan dirimu, mentalmu, finansialmu dulu. Jangan ngebet cinta-cintaan, padahal kuliah saja sering telat. Masih mikirin cinta.Â
Bangun pagi aja masih dibangunin emak, sudah mikirin bangun hubungan cinta. Yang cinta, jika tidak sedang ingin membina sebuah hubungan, berhentilah mencintai dia. Effort-nya gede, perjuangannya gede, modalnya gede. Bersiaplah untuk jatuh bangun membina cinta. Cinta bukan hanya mesra-mesraan. Cinta itu soal masa depan.
6. Kamu terjebak dalam teori "cinta" yang kamu buat sendiri.
Percayalah. Jangan terjebak pada teori yang kamu ciptakan sendiri. Sering kali, orang yang dimabuk asmara, mencintai diam-diam, pengagum rahasia. Suka sekali menciptakan sebuah teori "waktu paling sempurna untuk menyatakan cinta," yang sering kali kandas, keburu cintanya disamber. Tidak pernah ada waktu yang sempurna untuk menyatakan cinta. Gledek.Â
Bersikaplah wajar kawan, kalau cinta ya katakan. Kalau tidak benar-benar cinta ya, sudah lewatkan saja. Nanti juga kamu jomblo forever. Atau bisa jadi, kamu tidak perlu menyatakan cinta. Langsung melamar? Keren.
7. Bisa jadi kamu tidak mencintainya.
Ketakutan menyatakan cinta merupakan bukti bahwa kamu tidak benar-benar cinta. Mari kita menarik sebuah benang merah, karena seharusnya kekuatan cinta mampu menggerakkan jiwa-jiwa yang lemah menjadi kuat, jiwa yang penakut menjadi pembenari.
Sedangkan kamu mengaku cinta tapi sama sekali tidak berani, bahkan hanya untuk menyatakan tiga suku kata.Â