Menulis adalah kegiatan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Dalam era digital saat ini, internet telah memberikan kemudahan bagi siapa pun untuk mengekspresikan pikiran, pendapat, dan ide melalui berbagai platform online.Â
Namun, ada kalanya kita merasa enggan atau lama tidak menulis di Kompasiana. Apa yang mungkin menjadi alasan di balik fenomena ini?
Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa menulis bukanlah hal yang mudah.Â
Meskipun ada banyak orang yang memiliki keinginan untuk menulis, tetapi hanya segelintir yang mampu dan terus konsisten melakukannya. Kehidupan yang sibuk, pekerjaan yang menumpuk, dan berbagai tanggung jawab lainnya dapat membuat menulis menjadi prioritas kedua atau bahkan terabaikan sama sekali.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Sebuah Blog Gagal Cuan
Rasa takut dan keraguan juga dapat menjadi penghalang untuk menulis.
Banyak penulis pemula merasa khawatir tentang apa yang akan orang lain pikirkan tentang tulisan kita. Kita takut dikritik atau diabaikan. Rasa takut akan kegagalan atau kurangnya apresiasi dapat meredam semangat menulis dan menyebabkan kita menjauh dari Kompasiana atau platform menulis online lainnya.
Kurang inspirasi juga bisa menjadi alasan kenapa kita jarang menulis.
Menulis membutuhkan ide-ide segar dan inspirasi yang memadai. Tanpa inspirasi yang cukup, kita mungkin merasa sulit untuk menghasilkan tulisan yang bermutu atau menarik bagi pembaca. Dalam keadaan seperti itu, penulis seringkali memilih untuk tidak menulis sama sekali daripada menghasilkan karya yang dianggap tidak memuaskan.
Baca juga: Menikmati Nol Pembaca di KompasianaHilangnya minat dan semangat menulis.
Tidak menulis dalam jangka waktu yang lama juga dapat disebabkan oleh perasaan kehilangan minat atau semangat dalam menulis. Ketika kita terlalu lama menjauh dari kegiatan menulis, kita mungkin kehilangan rasa keterikatan dengan proses menulis itu sendiri. Kita bisa merasa terjebak dalam rutinitas sehari-hari yang lain dan tidak lagi menemukan kepuasan atau kegembiraan dalam menulis.