Saat menulis fiksi, kata Bang Andre, sebaiknya bersifat egosentris. Itu artinya, penulis harus benar-benar dekat dengan kisah yang dia tulis.
5. Dilarang lebih banyak menceritakan orang lain. Justru harus lebih banyak dari sudut pandang diri sendiri
6. Pastikan kisah yang ditulis memiliki penerimaan yang luas. Singkatnya, laku!
7. Bebaskan imajinasi secara liar. Sebab, ide itu tidak akan ada habisnya. Ada ribuan ide. Setiap bertemu orang atau bertemu sesuatu, itu adalah ide.
8. Jangan pakai mikir, tulis saja. Justru spontanitas itu yang sangat penting. Ia pun menyampaikan, apa yang disampaikan juga bukan merupakan panduan tepat untuk menulis.
Ini hanya sharing berdasarkan pengalaman saja. Yang jelas
9. Kalau mau menulis, jangan pakai ilmu yang aneh-aneh. Tulis saja.
10. Buku yang bagus itu ya memang bagus. Karena itu, sering-seringlah mengapresiasi karya orang lain, sehingga akan bisa membuat tulisan yang bagus juga.
11. Dalam bab pertama kata tiap kata semuanya saya kontrol...
...namun setelah memasuki bab kedua dan selanjutnya karakternya tidak bisa saya kontrol. Itu sangat luar biasa karena saya sendiri tak bisa mengendalikan karakter sang tokoh. Saya memulai tulisan Laskar Pelangi dengan kalimat-kalimat seperti paparan karangan anak kelas empat SD, namun selanjutnya mengalir. Saya pun tak menyangka kisah guru saya itu bisa mendapat apresiasi luar biasa.
12. “Saya menjadi seorang penulis yang berhasil karena saya memiliki mental kuat untuk menulis.