Mohon tunggu...
Muhammad Irham
Muhammad Irham Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tabligh (Menyampaikan)

23 Oktober 2017   09:57 Diperbarui: 23 Oktober 2017   10:22 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nabi Muhammad adalah seorang utusan Allah yang menjadi rahmatan lil'alamin.  Beliau di utus menjadi nabi yang terakhir di muka bumi ini. Dari itu beliau di utus di muka bumi ini untuk memperbaiki akhlak para manusia. Dari situlah terdapat sifat-sifat yang menjadi suri tauladan yang baik bagi seluruh manusia. Sifat-sifat yang kita kenal selama ini yaitu shiddiq yang berarti jujur, amanah yang berarti dapat dipercaya , tabligh yang berarti menyampaikan, fathona yang berarti cerdas. Sifat-sifat itu beliau terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sudah melekat dengan erat pada diri nabi baik itu dalam bergaul dengan para shahabat, kaum muslim maupun dengan kaum kafir pada saat itu. Dan juga hal itu beliau terapkan pada saat beliau berdakwah maupun disaat berdagang.

Berkaitan dengan sifat-sifat mulia dan terpuji nabi Muhammad SAW, seyogyanya sifat tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan berbisnis ataupun bermuamalah pada zaman sekarang. Karena ditinjau dari manapun semua etika bisnis bersumber pada sifat-sifat nabi yang terpuji tersebut. Sifat-sifat itu berlaku universal, dan akan selalu bisa mengikuti perubahan zaman. Yang akan dibahas kali ini dari sifat-sifat nabi tersebut ialah sifat tabligh yang berarti menyampaikan. Dalam etika berbisnis sifat tersebut sangatlah penting dimiliki oleh pelaku bisnis, utamanya oleh seorang pemimpin dan juga oleh seorang karyawan yang utamanya bertugas dibidang pemasaran dan juga tak luput pula seorang Wirausahawan. Dengan memiliki sifat ini sangatlah membantu didalam hal tercapinya tujuan perusahaan.

Tabligh dilihat dari asal katanya adalah berasal dari kata kerja yaitu Balagha yang artinya adalah Menyampaikan. Sedangkan menurut istilah Tabligh adalah menyampaikan ajaran  ajaran islam yang diterima dari Allah Subhanahu Wataala kepada kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pedoman hidup untuk memperolrh kebahagiaan di dunia dan akhir.

Apabila sifat tabligh diterapkan dalam ilmu ekonomi dan bisnis, maka dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi dan berargumentasi dalam menyampaikan sesuatu. Namun dalam terapannya, bukan berarti  asal menyampaikan. Akan tetapi menyampaikan argumennya secara baik, benar, dan jelas. Apapun yang ingin disampaikan baik itu berupa produk - produk, keunggulan produk, maupun yang lainnya. Sehingga akan mempermudah dalam pemahamannya, sehingga inti dari yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik.

Orang yang memiliki sifat tabligh akan menyampaikan segala hal dengan benar dan berbobot juga dengan tutur kata yang sopan dan tepat. Jika merupakan seorang pemimpin perusahaan sehendaknya ia harua bisa mengkomunikasikan visi dan misinya dengan benar kepada seluruh karyawannya. Jika seorang pemasar, ia harus menyampaikan keunggulan - produknya dengan jujur dan tidak harus berbohong dan tidak menipu pelanggan. Dia harua bisa berkomunikasi dengan baik dengan tutur kata yang sopan dan tepat kepada seluruh mitra bisnisnya. Setiap kalimat yang ia ucapkan harus memiliki nilai yang benar dan berbobot. Al-Quran menyebutnya dengan istilah qaulansadidun (pembicaraan yang benar dan berbobot). Allah berfirman Hai orang-orang yang beriman ,bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memeperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya,maka sesunggunya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar(Qs Al-ahzab[33]:70, 71). Dalam ayat lain disebutkan oleh karena itu ,hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (qaulansadidan)(Qs Al-nisa[4]:9)

Dari pernyataan ayat di atas setidaknya tidak banyak orang yang memiliki sifat demikian. Hanya orang yang mendapat hidayah dari Allah SWT yang memiliki pembicaraan yang berbobot dan benar(qaulansadidan). Mereka yang demikian biasanya adalah orang-orang yang ibadahnya baik, akhlaknya baik, tidak lupa akan hal - hal yang sunnah, dan dalam bermuamalah pun selalu terpelihara dari bisnis yang transaksinya mengandung unsur yang dilarang. Salah satu unsur yang dilarang yang dalam hal ini berkaitan dengan sifat tabligh ialah menyampaikan sesuatu yang disertai dengan kesaksian palsu. Kesaksian palsu itu ialah bersaksi tentang hal yang diketahui bahwa sebenarnya kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, atau bersaksi tentang sesuatu yang terjadi itu tidak sesuai dengan kejadian yang sesungguhnya. Semua yang demikian itu ialah haram hukumnya. Jika ada seseorang yang bersaksi tentang seuatu yang diketahui bahwa kenyataan yanh sebenarnya tidak sesuai, maka hal itu termasuk kesaksian palsu.

Kesaksian palsu  dalam promosi memang sudah menjadi hal yang biasa pada saat ini. Seluruh brand dari produk terkemuka pun melakukan hal demikian. Sepertinya kesaksian palsu sudah menjadi senjata untuk mempercepat penjualan produk mereka. Selain dari perusahaan-perusahaan para pedagang kecilpun juga demikian. Tentunya hal itu dapat menimbulkan kerugian kepada konsumen. Selain itu bentuk kesaksian palsu ini juga sering dilakukan oleh para pedagang. Kebanyakan di pasaran menjelek - jelekkan produk pedagang yang lain. Bahkan juga ada yang menjelek - jelekkan  pedagang yang lainnya. Hal demikian biasanya bertujuan agar dagangannya laku keras, sedangkan milik pesaing tidak ada yang laku. Hal itu tentunya merugikan terhadap pedagang yang lain. Maka yang demikian tersebut tidak boleh dilakukan karena sangat bertentangan dengan sifat tabligh tersebut.

Dari hal tersebut kebanyakan dari mereka mengira bahwa hal tersebut membawa manfaat bagi mereka dan saudara - saudara mereka. Akan tetapi yang didapat adalah kerugian dan mudhorot bagi dirinya maupun bagi orang lain. Oleh karena itu hendaknya didalam berbisnis kita dianjurkan untuk menyampaikan segala sesuatu dengan baik dan berbobot, dan tentunya tidak mengandung kesaksian palsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun