Mohon tunggu...
Muhammad Irham
Muhammad Irham Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesederhanaan Hidup

10 Oktober 2016   15:59 Diperbarui: 10 Oktober 2016   16:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KESEDERHANAAN HIDUP
 Seperti yang kita ketahui, agama islam melarang kita untuk hidup bermewah – mewahan. Dalam hal itu kita hendaknya dapat mengatur apa yang kita butuhkan dan juga apa yang kita inginkan sekiranya berguna untuk kita. Dua hal itu biasanya menjadikan manusia hidup secara bermewah – mewahan. Jika kita dapat menahan diri untuk tidak berlebih – lebihan dalam mewujudkan keinginan, maka itu menjadi modal berharga untuk bisa hidup secara sederhana.
 Hidup sederhana melebihi apa yang kita inginkan. Karena hidup sederhana merupakan salah satu cara kita untuk bertahan hidup, sehingga bisa mendapatkan hidup yang lebih layak secara tidak berlebihan. Hidup sederhana itu mudah, bila kita mendapatkan apa yang kita inginkan maka hal yang utama untuk dilakukan adalah bersyukur dan tidak menyombongkan diri, karena kedua hal itu sangat dibenci Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Israa’ ayat 37 yang artinya:
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,karena sesungguhnya kamu sekali – kali tidak dapat menembus bumi dan sekali – kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”
Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa kesederhanaan sangat identik dengan dengan sikap yang tidak sombong. Oleh karena itu hendaknya kita bisa mawas diri dari perbuatan – perbuatan sombong. Seperti halnya ketika kita berbelanja, kita hendaknya berbelanja sesuai dengan kebutuhan saja dan juga kita tidak perlu memamerkan apa yang sudah kita beli. Hal itu juga termasuk salah satu sikap kesederhanaan dan menjauhi sikap sombong.
 Kesederhanaan biasanya bukan hanya diterapkan oleh kalangan yang hidup dengan keadaan ekonomi yang berkekurangan, orang kayapun mempertahankan kekayaannya dengan cara sederhana, yaitu tidak berlebihan dalam mengeluarkan dan mempertahankan pemasukan dari hasil usahanya. Sehingga kesederhanaan bisa muncul dari keinginan yang terpendam didalam diri seorang yang mana dari hal itu sanggup untuk menjadikan hubungan dengan pekerjaannya menjadi salah satu profesi yang baik. Orang yang terbiasa hidup sederhana biasanya tidak berlebihan didalam membelanjakan hartanya. Baik dari segi makanan dan minuman, pakaian, kebutuhan keluarga dan juga kebutuhan yang lainnya.
 Agama juga melarang manusia untuk tidak berlebih - lebihan. Dalam hal ini kita bisa menerapkan hidup sederhana. Karena jika kita hidup dengan sederhana sudah pasti kita tidak akan berlebih – lebihan. Dari itu Allah berfirman dalam surat Al - An’am ayat 141 yang artinya :
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung & yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun & delima yang serupa (bentuk & warnanya), & tidak sama (rasanya).Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, & tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); & janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
. Hal itu juga ditegaskan oleh Rasul, sebagaimana Rasul bersabda, dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata :
”Makan dan minumlah,bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong”. [HR nasa’i]
Dari itu sudah jelas bahwa Allah SWT melarang orang berlebih-lebihan. Dan larangan itu juga dipertegas oleh Rasul SAW. Dari itu kita hendaknya mencerminkan hidup sederhana. Makan & minum jangan berlebihan juga termasuk dalam golongan hidup sederhana. Dan juga berlebihan tidak memberikan hal positif. Bisa merusak dan juga merugikan. Sikap yang lahir dari jiwa menjadi tidak stabil. Larangan berlebihan ini, juga untuk urusan akhirat. Bukan hanya dunia. Sedangkan dalam urusan agama, sikap berlebihan disebut ghuluw. Demikian tadi tentang kesederhanaan, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari artikel ini. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun