Mohon tunggu...
Irgi  Nur Fadil
Irgi Nur Fadil Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA INDONESIA Fakultas Pendidikan Agma Islam. Aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesaktian Banser di Hari Natal

25 Desember 2017   01:31 Diperbarui: 25 Desember 2017   01:35 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota banser yang militan (Dokumentasi Pribadi)

Setelah pernyataan donal trump yang mengakui bahwa Yurasalem ibu kota Israel, semakin lama semakin ngawur dan lucu cara Amerika memainkan catur perpolitikan.

Pernyataan ini ternyata malah menimbulkan konflik baru antar umat beragama dan negara tentunya. Dalam resolusi tersebut, setidaknya ada 128 negara yang menolak pernyataan bahwa Yurasalem sebagai ibu kota Israel, Indonesia salah satu negara yang menolaknya. Sedangkan yang mendukung hanya 9 negara.

Lantas, bagaimana dengan umat islam di Indonesia yng notabene nya paling suka gotong royong. Terjawab sudah pertanyaan itu dengan adanya aksi 1712 yang di selenggarakan di monas kemarin. Monas dipadati ribuan manusia yang bermunajat, orasi dan berdo'a sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Palestina. 

Dari ribuan orang yang berkumpul yang mempunyai latar belakang berbeda, dari aliran yang beda, madzab berbeda namun mereka bisa menyatu dengan penuh semangat atas dasar kepedulian mereka terhadap Palestina. Kita sebagai bangsa yang kolektif hampir semua sepakat bahwa pernyataan itu sebagai pernyataan yang gegabah. Tidak hanya menyulut konflik baru namun akan menambah parah perpecahan di Timur tengah.

Muncul pertanyaan yang ku lontarkan secara ceplas ceplos ke mbah dullah yang duduk asik mendengarkan ceramah kokoh Felix, "donal trump itu salah mengambil keputusan. Apa beliau lupa kalau sebentar lagi mereka akan merayakan Natal. 

Imbas dari pernyataan donal trump akan memperparah perselisihan antar umat beragama, dan akan sampai di Indonesia bukan. Wong nggak ada konflik aja umat islam yang model pentol korek suka nyumet bom di tempat ibadah, apalagi di tambah adanya konflik ini, bisa-bisa mereka pesta kembang api di greja tanggal 25 nanti?".

"Pernyataan atau pertanyaan itu kang," jawab mbah dullah sambil mengorek kuping.

"Dua-duanya to mbah".

"Soal pernyataanmu aku kurang peduli kang, tapi dengan adanya pertanyaanmu sekiranya boleh, aku ingin bercerita sedikit, 16 tahun silam Riyanto anggota BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) salah satu korban bom greja yang meninggal menyelamatkan ribuan orang nasrani yang sedang merayakan hari Natal, seharusnya ini menjadi salah satu jawaban bahwa masih ada orang islam yang toleran terhadap agama lain. 

Kalaupun ada ustad yang bilang tindakan banser menjaga greja ini tidak ada tuntunannya berarti mereka ngajinya masih kelas diniyyah. Lah dengan adanya permasalahan ini saya yakin kang, bahwa banser malah tambah semangat menjaga greja, kalaupun ada yang meragukan kehebatan banser saya yakin sama do'a kyai sepuh NU yang terkenal dengan karomahnya"

"Tambah mumet dengerin jawabanmu mbah, wong saya tanya gimana nanti kalau ada tindakan yang tidak baik dari islam melihat konflik yang panas ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun