Mohon tunggu...
Muhamad Irgi Febriawan
Muhamad Irgi Febriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Nurhidayatullah Jakarta

Saya suka membaca artikel atau suatu berita yang beredar di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Insecure dalam Bersosialisasi

11 Desember 2023   16:14 Diperbarui: 11 Desember 2023   16:38 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam keseharian kita, perasaan insecure atau kurang percaya diri seringkali menjadi penjahat yang tidak terlihat, namun mampu menghasilkan dampak yang mendalam dalam dunia sosial. Perasaan ini, seperti bayangan yang mengintai di balik setiap percakapan dan interaksi, memiliki kecenderungan merenda kualitas hubungan sosial dan pengalaman bersosialisasi. Seiring waktu berjalan, penting untuk mengkaji dampak perasaan insecure ini lebih mendalam, tidak hanya sebagai hambatan pribadi tetapi juga sebagai kekuatan yang memengaruhi dinamika hubungan antarindividu. Dengan memahami bagaimana perasaan kurang percaya diri ini memainkan peran dalam bersosialisasi, kita dapat membuka pintu menuju pemahaman diri yang lebih dalam dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih mendukung.

Perasaan kurang percaya diri dapat merayap dan merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan sosial kita. Bagaimana dampak  dari insecure (kurang percaya diri) dalam interaksi sehari-hari? Dampak dari insecure dalam interasi sehari-hari yaitu bisa terasa dari ketidakmampuan untuk berbicara dengan keyakinan hingga menyebabkan rasa takut akan penilaian orang lain. Hal ini dapat menciptakan jarak emosional antara diri sendiri dan orang lain, menghambat pembentukan hubungan yang mendalam dan otentik.

Apakah insecure dapat memicu perilaku yang tidak sehat? Insecure dapat memicu perilaku kompensasi yang mungkin tidak sehat, seperti over-apologizing atau keinginan terus-menerus untuk menyenangkan orang lain. Hal ini tidak hanya dapat memberikan tekanan tambahan pada individu yang merasakannya, tetapi juga dapat memengaruhi dinamika kelompok secara keseluruhan. Terlalu sering membiarkan diri kita insecure dapat menyebabkan kita kehilangan arah dan selalu dihantui oleh rasa gelisah.

Perasaan kurang percaya diri ini bisa menjadi akar dari rasa takut untuk tampil apa adanya, menghambat potensi kreativitas dan ekspresi diri. Oleh karena itu, memahami bagaimana insecure beroperasi dalam konteks sosial adalah langkah pertama untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya. Bagaimana cara mengatasi rasa insecure? Mengatasi rasa insecure bisa dengan berbagai cara yaitu berusaha berpikir positif, jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan lakukan suatu hal yang membuat diri kita bahagia.

kita merenung tentang pentingnya pengembangan kepercayaan diri dalam bersosialisasi. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap akar perasaan insecure, kita dapat membangun dasar untuk pertumbuhan pribadi dan hubungan sosial yang lebih sehat. Dengan memberikan ruang bagi keaslian diri dan menerima ketidaksempurnaan, kita bisa membuka pintu menuju pengalaman sosial yang lebih kaya, memperkaya kehidupan kita dan melibatkan diri dalam dunia dengan keberanian yang baru ditemukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun