Meskipun dia sudah tidak ada, namun di saat tidak ada kegiatan apapun yang aku kerjakan, dia selalu hadir dalam bayanganku. Tidak ada alasan untuk aku berhenti melupakannya. Meskipun aku berusaha melupakannya, tetap saja aku tidak bisa. Karena pengorbanannyalah aku tidak akan pernah bisa melupakannya. Karena keikhlasannyalah aku tidak akan pernah bisa untuk melupakannya.
Dia adalah sosok jiwa yang sederhana, cantik dan juga anggun. Dia adalah wanita tangguh yang pernah aku temui dan tak ada wanita yang terbaik selain dirinya. Dia selalu tersenyum dan bahagia saat melihatku bahagia. Dia akan berusaha mengingatkanku jika aku berbuat kesalahan. Dia akan sangat marah jika aku tidak mendengarkan apa yang dia ucapkan. Saat aku tidak mendengarkan apa yang ia ucapkan, ia perlihatkan wajah sedih. Mungkin ia merasa belum berhasil untuk mengingatkanku.
Aku tahu bagaimana lelahnya dia. Aku tahu bagaimana beratnya dia saat dia membawaku. Aku tahu bagaimana sulitnya dia saat akan bangkit dari tidur atau duduknya. Aku tahu begitu banyaknya keringat saat dia menggendongku. Dan aku tahu semua beban yang dia bawa saat ada aku di pangkuannya.
Kesabaran adalah kunci dari semuanya. Dia begitu tabah atas karunia yang diberikan. Dia begitu mulia saat menerima segala apa yang dibebankan. Yang bisa dia lakukan adalah bersyukur dan bersyukur. Dia ingin menjadi hamba yang senantiasa bersyukur.
Saat aku mulai tumbuh bersama waktu yang berjalan. Dia tunjukan kepadaku bagaimana hidup itu. Dia berikan segala apa yang dimiliki. Dia korbankan segala hal hanya untuk menunjukan kepadaku bagaimana hidup itu. Saat waktu terus berjalan, dia tak pernah letih, lelah ataupun merasa marah jika aku tak patuh padanya. Dia tetap berusaha menunjukan padaku bagaimana hidup itu.
Kini aku mulai mengerti bagaimana aku harus hidup. Ketabahan, kesabaran, ketawakalan, keimanan, ketaqwaan, kebaikan, dan semua hal yang tidak akan pernah merugikanku dalam menjalaninya, aku dapati pada sosok dirinya.
Aku bersama waktu yang tak terbilang
Aku bersama bumi yang terus berputar
Aku bersama langit yang menjulang tinggi
Aku bersama hamparan bumi
Tak akan pernah aku melupakanmu
Tak akan pernah aku marah padamu
Tak akan pernah aku benci kepadamu
Tak akan pernah aku melawanmu
Tak akan pernah aku lupa akan setiap jasamu
Aku akan senantiasa mendo’akanmu
Aku akan senantiasa mencintaimu
Aku akan senantiasa menyayangimu
Kasih yang kau beri
Sayang yang kau beri
Cinta yang kau beri
Perngorbanan yang kau beri
Aku takan pernah bisa membalasnya
Aku terkadang lupa untuk mengucapkan terimakasih kepadamu
Aku terkadang lupa untuk meminta maaf kepadamu
Maafkan aku telah membuatmu kecewa
Maafkan aku telah membuatmu marah
Maafkan aku telah membuatmu menangis
Di sini hanyalah do’a yang terbaik dari anak yang shaleh  yang bisa kuberi
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H