Tiga mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah menunjukkan bahwa teknologi sederhana dapat membawa perubahan besar dalam pengelolaan sampah di pasar tradisional. Firda Oppi Rahmasari, Nicholas Patrick Wiguna, dan Irfan Wijaya, bersama dosen pembimbing lapangan Muhammad Ro'isyul Basyar, berhasil menciptakan tempat sampah otomatis berbasis Arduino yang berpotensi meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah di Pasar Keramat, Dusun Wonokerto.
Inovasi ini patut diapresiasi karena selain menawarkan solusi praktis dalam meminimalisir kontak fisik dengan tempat sampah, juga berfungsi sebagai alat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menggunakan sensor ultrasonik dan motor servo, tempat sampah ini dapat membuka dan menutup secara otomatis ketika mendeteksi adanya orang yang mendekat. Fitur ini tidak hanya memudahkan pembuangan sampah tetapi juga membantu mengurangi penyebaran penyakit di area pasar yang ramai.
Penggunaan Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama, serta indikator LED yang menyala merah ketika tempat sampah penuh, menunjukkan bahwa mahasiswa UNTAG tidak hanya fokus pada fungsionalitas tetapi juga pada aspek praktis dan user-friendly dari alat tersebut. Proses perancangan, pembangunan, dan pengujian yang memakan waktu sekitar satu bulan menunjukkan dedikasi dan kerja keras dari tim pengembang.
Inisiatif ini juga menjadi contoh nyata bagaimana program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat diimplementasikan untuk memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Dengan adanya tempat sampah otomatis ini, pasar tradisional dapat menjadi lebih bersih dan higienis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain itu, proyek ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sehari-hari. Dosen pembimbing lapangan, Muhammad Ro'isyul Basyar, menekankan bahwa inovasi ini mencerminkan misi perguruan tinggi untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Kepala Pasar Keramat juga menyambut baik inisiatif ini dan berharap bahwa tempat sampah otomatis tersebut dapat mengedukasi pedagang dan pengunjung pasar mengenai pentingnya membuang sampah dengan benar.
Secara keseluruhan, inovasi tempat sampah otomatis berbasis Arduino ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengelolaan sampah di pasar tradisional. Dengan menggabungkan teknologi sederhana, kreativitas mahasiswa, dan kebutuhan masyarakat, proyek ini tidak hanya menawarkan solusi praktis tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan di ruang publik. Semoga inovasi ini dapat diadopsi di berbagai pasar tradisional lainnya, sehingga kebersihan dan kesehatan masyarakat dapat terus meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H