Mohon tunggu...
Achmad Irfanu Maulana
Achmad Irfanu Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meraih Simpati dan Hubungan Baik dengan Sopan Santun

8 Februari 2021   17:03 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:53 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sopan santun merupakan hal yang penting dalam hubungan sosial sehari-hari, karena dengan menunjukan sikap santunlah, seseorang dapat menempatkan serta disenangi dengan keberadaanya sebagai makhluk sosial di manapun tempat ia berada. Dan sopan santun tidak pandang siapa lawan sosial kita.

Di dalam Islam terdapat istilah mudaarah yaitu bersikap lemah lembut, menampilkan senyum dan berbicara halus terhadap seseorang yang sikapnya buruk. Mudaarah ini ditampilkan oleh seseorang yang sebenarnya merasa tidak terlalu simpatik kepada orang yang sedang dihadapinya. Seperti halnya yang telah dilakukan Rasulullah Saw. ketika disowani lelaki yang buruk perangainya.

Diriwayatkan bahwa suatu ketika ada seseorang yang meminta izin menemui Nabi Saw., kemudian beliau mengizinkannya (Sebelumnya, Rasulullah Saw. menceritakan perangai buruk orang tersebut kepada sang istri, Aisyah Ra.) Ketika Rasulullah Saw. duduk dengan orang tersebut, Beliau menunjukkan wajah yang ceria dan ramah kepadanya. Setelah yang bersangkutan pergi, Aisyah bertanya: "Wahai Rasulullah, Engkau tadi (di hadapanku) telah menceritakan (hal buruk) menyangkut perangai orang itu, tetapi engkau tetap berlemah lembut terhadapnya." Kemudian Rasulullah Saw. menjawab: "Wahai Aisyah, apakah engkau pernah menjumpaiku berbuat jahat(?) Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Swt. di hari kiamat adalah dia yang ditinggalkan oleh manusia karena ingin menjauhi keburukannya."

Rasulullah Saw. juga pernah mendapatkan prilaku yang buruk oleh seorang Badui, namun Rasulullah Saw. menanggapinya dengan santun.

Diceritakan oleh Anas bin Malik Ra., Ketika saya sedang berjalan dengan Nabi Saw. yang beliau mengenakan pakaian bangsa Najrani dengan jahitan yang tebal. Kemudian di tengah perjalanan datang seorang Badui mendatangi Nabi Saw. dan menarik pakaiannya dengan begitu keras, sehingga tarikan tersebut merobek jahitan pakaian di bahu Nabi Saw.  Lalu Badui itu berkata, "Serahkanlah kepadaku dari harta Allah Swt. yang kamu miliki". Nabi pun berpaling padanya dan tersenyum, dan memerintahkan untuk memberikan apa yang dia minta.

Dari hadits-hadits tersebut dapat dimengerti  bahwa mengapa al-Qur'an menjadikan salah satu ciri hamba-hamba Allah Swt. yang terpuji adalah mengucapkan salam perpisahan demi kedamaian pasif terhadap orang-orang yang berlaku picik. Hal itu dikarenakan melayani orang picik dapat melahirkan kepicikan baru yang berkesinambungan, sedangkan mengabaikannya (baca: tidak meladeninya) dapat mematikan benih keburukan yang bersinambung.

Allah Swt. berfirman:

Hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan melancarkan gangguan), mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. [QS. Al-Furqan (25); 63].

Dalam kehidupan sososial, sudah tentu kita memiliki norma/etika dalam melakukan hubungan sosial dengan orang lain, dalam hal ini adalah sopan santun.

Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia di dalam masyarakat dan sebagai petunjuk pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut. Dan sopan santun ini dapat memberikan manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Sopan santun haruslah dilakukan di mana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu. Karena sopan santun bersifat relatif/berbeda-beda disetiap tempatnya; seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut harus dilakukan, agar keberadaan kita disenangi oleh masyarakat dan pada akhirnya terciptalah hubungan baik dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun