Mohon tunggu...
Irfan Suparman
Irfan Suparman Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate of International Law

Seorang lulusan Hukum yang hobi membaca dan menulis. Topik yang biasa ditulis biasanya tentang Hukum, Politik, Ekonomi, Sains, Filsafat, Seni dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Music

Sejarah Musik Reggae, Musik Anti-Penindasan

4 Februari 2022   10:01 Diperbarui: 4 Februari 2022   11:06 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reggae. Sumber Foto Pixabay.com/SofiLayla

Sama seperti musik Punk, Psychedelic Rock dan Jazz yang sebelumnya saya ulas. Musik reggae hadir sebagai bentuk perlawanan. Reggae hadir pada tahun yang juga menjadi perkembangan bagi musik punk di Britania.

Pada awal perkembangannya di Inggris musik reggae tidak begitu diperhatikan. Pamornya kalah dengan musik punk. Sementara musik punk sudah mendapatkan perhatian di runag akademisi, sedangkan musik reggae masih menggelegar di ruang bawah tanah. Menyuarakan suara orang-orang kulit hitam.

Demikian sejarah singkat musik reggae yang disukai banyak orang. Pada awalanya merupakan musik perlawanan yang berkembang dan memunculkan gerakan rastafara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun