Insigne beruntung, sebab Napoli memberi tempat kepadanya dan mempercayakan posisi sayap kiri kepada pemain bertinggi 163 cm itu. Kesempatan itu dijawab manis dengan perjuangan keras. Insigne dapat merasakan debut di timnas Italia pada 11 September 2012 di bawah asuhan Cesare Prandelli.
9 gol yang ia buat di musim 2013/2014 juga berhasil meyakinkan Prandelli untuk mengantarnya jadi bagian skuad Gli Azzurri di Piala Dunia 2014. Sayang, Insigne cuma tampil sekali sebagai pemain pengganti di laga kedua vs Kosta Rika.
Setali tiga uang, di era Antonio Conte, karier internasional Insigne tak semulus di Napoli. Meski mampu mencetak 13 gol di Serie A sebelum Euro 2016, ia hanya tampil 3 kali sebagai pemain pengganti di Piala Eropa Prancis.
Peruntungan Lorenzo Insigne mulai berubah sejak kepergian Marek Hamsik di tahun 2019. Sebagai pemain senior di I Partenopei, ia akhirnya diberi kepercayaan sebagai kapten tim. Ternyata, kepercayaan itulah yang jadi kunci permainan impresif Insigne di atas lapangan.
Semenjak jadi kapten, ia berhasil mencetak 32 gol dan 19 asis selama 2 musim terakhir. Itu adalah pencapaian terbaik Insigne sejak musim 2016/2017. Khusus di musim lalu saja, ia berhasil mencetak 19 gol dan 11 asis untuk Napoli.
Penampilan bagus itulah yang membuatnya mendapat kepercayaan penuh di timnas Italia. Sejak era Roberto Mancini, Insigne mulai banyak tampil di laga penting. Posisi winger kiri jadi area yang ia kuasai. Seperti di Euro 2020, Insigne akhirnya dapat kesempatan sebagai starter alias andalan Gli Azzurri.
Seperti yang terjadi di Napoli, saat Insigne diberi kepercayaan, ia dapat tampil prima. Terbukti, di laga perdana kontra Turki, Insigne jadi salah satu pencetak gol. Ia menyempurnakan kemenangan Italia menjadi 3-0. Dengan ciri khasnya, Insigne melepas sepakan pleasing dengan kaki kanannya hingga membuat kiper Turki mati kutu.
Insigne adalah winger yang cukup kencang ketika membawa bola. Seperti halnya para pemain mungil, saat menggiring, bola seolah lengket di kakinya. Kemampuan utamanya dalam mengecoh lawan yang jauh lebih tinggi menjadikannya sangat berbahaya bila dibiarkan membawa bola dalam waktu yang lama.
Salah satu ciri khas Insigne adalah pergerakannya dari sisi sayap untuk memotong ke dalam untuk kemudian melepas sepakan melengkung yang indah. Akurasi tendangannya itu yang juga membuatnya kerap dipercaya sebagai algojo bola-bola mati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!